Potret Taliban Asyik Main Perahu Angsa di Taman Nasional Band-e Amir

Dalam salah satu foto yang dibagikan ke Twitter oleh reporter Jake Hanrahan, seorang anggota Taliban tampaknya mengarahkan granat berpeluncur roket.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Sep 2021, 13:31 WIB
Sejumlah pasukan Taliban saat menaiki perahu kayuh di Danau Qargha di sebuah pekan raya di Kabul barat (28/9/2021). Sambil membawa senjata laras panjang sambil berjaga, mereka mengayuh perahu bebek memutari danau. (AFP/Wakil Kohsar)

Liputan6.com, Kabul - Mereka mengeluarkan senjata favorit di atas air. Puluhan anggota Taliban yang dipersenjatai dengan peluncur roket dan senapan serbu, terlihat mengendarai kapal berwarna-warni bertema angsa di Taman Nasional Band-e Amir di provinsi Bamiyan timur Afghanistan.

Dalam salah satu foto yang dibagikan ke Twitter oleh reporter Jake Hanrahan, seorang anggota Taliban tampaknya mengarahkan granat berpeluncur roket.

Danau biru tua di jantung negara itu telah dianggap sebagai tempat yang relatif aman sebelum pengambilalihan kelompok militan bulan lalu, demikian dikutip dari laman New York Post, Kamis (30/9/2021).

"Taman ini berfungsi sebagai ikon identitas orang-orang Afghanistan yang pada dasarnya menjadi mercusuar stabilitas selama tiga dekade kekacauan yang mereka alami," kata Alex Dehgan dari Wildlife Conservation Society.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Semula Lokasi Aman Berwisata

Pejuang Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan dengan puluhan anggota bersenjatanya. (AP Photo/Zabi Karimi)

James Willcox, pendiri perusahaan tur yang berbasis di Inggris, Untamed Borders, mengatakan bahwa dulu cukup aman untuk membawa rombongan pengunjung ke lokasi ini.

"Setiap kali kami membawa orang ke Band-e-Amir, mereka merasakan hari yang menyenangkan," kata Willcox.

"Kesan kebanyakan orang tentang Afghanistan adalah negara itu hanya gurun yang kering, penuh dengan perang dan teror yang adil dan kesengsaraan dan fundamentalisme."

"Padahal semua hal itu ada. Jenis kehidupan yang biasa-biasa saja tidak terjadi di berita, tetapi terjadi di sekitar kita."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya