1 Oktober 2005: Tragedi Bom Bali II, 26 Orang Tewas Termasuk Orang Asing

Bali kembali berduka atas ledakan bom yang menyerang beberapa restoran dan menewaskan sejumlah orang asing.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2021, 06:00 WIB
Turis asing mengunjungi Monumen Bom Bali di Kuta, dekat Denpasar pada Sabtu (12/10/2019). MeMperingati 18 tahun peristiwa bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002, wisatawan dan kerabat korban mengunjungi tugu peringatan untuk berdoa dan tabur bunga. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Liputan6.com, Bali - Sejarah kelam tercatat hari ini pada tahun 2005. Saat itu, tiga serangan bom di dua kawasan wisata di pulau wisata Indonesia, Bali telah menewaskan sedikitnya 26 orang, di antaranya warga negara asing, tiga lainnya pelaku ledakan.

Lebih dari 50 orang lainnya terluka saat ledakan melanda tiga restoran. Dua restoran di resor pantai Jimbaran, yang ketiga di Kuta berjarak 30 km (19 mil).

Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan teroris harus disalahkan atas pemboman itu, yang kedua kalinya dilakukan teroris dalam tiga tahun.

Sebelumnya, Kuta pernah di bom pada 2002 (Bom Bali I) yang menewaskan 202 orang. Insiden tersebut banyak menewaskan turis asing.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dugaan Mengarah ke Jemaah Islamiah

Seorang pria berdoa di Monumen Bom Bali, Kuta, dekat Denpasar pada Sabtu (12/10/2019). MeMperingati 18 tahun peristiwa bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002, wisatawan dan kerabat korban mengunjungi tugu peringatan untuk berdoa dan tabur bunga. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

TV lokal menayangkan gambar korban selamat yang berdarah dan kebingungan serta memperlihatkan bangunan yang runtuh. Media lokal mengatakan polisi telah menemukan sejumlah perangkat lain yang tidak meledak.

Karena banyak turis asing yang menjadi korban, insiden bom Bali II ini tak luput disorot media asing, salah satunya BBC.

Dikutip dari BBC, saat itu tidak ada kelompok yang mengaku melakukan serangan tersebut.

Namun, koresponden keamanan BBC, Frank Gardner mengatakan bahwa kecurigaan sudah mengarah pada kelompok regional ekstremis Jemaah Islamiah (JI) yang disalahkan atas pemboman tahun 2002.

 

Reporter: Cindy Damara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya