Indolife Pensiontama Bakal Jadi Pembeli Siaga Rights Issue Bank Ina

Bank Ina mengumumkan harga pelaksanaan rights issue berkisar antara Rp 4.200 sampai dengan Rp 4.380.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Sep 2021, 17:27 WIB
Logo PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten bank yang masuk dalam Grup Salim ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 282.718.750 lembar saham atau setara 4,76 persen dari modal ditempatkan disetor penuh.

Bank Ina mengumumkan harga pelaksanaan berkisar antara Rp 4.200 sampai dengan Rp 4.380.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu mengatakan, PT Indolife Pensiontama akan berperan sebagai pembeli siaga. Sebelumnya, Anthoni Salim melalui PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali telah menyatakan akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III.

“Kami berkomitmen memberikan kesempatan kepada pemegang saham lain untuk berpartisipasi dalam PUT III ini. Namun jika nilai yang ditargetkan belum tercapai, PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali Bank Ina, akan berperan sebagai pembeli siaga dalam transaksi ini,” ujar Daniel dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Kamis (30/9/2021).

Dalam keterbukaan informasi tersebut, Bursa Efek Indonesia juga menanyakan dasar perhitungan harga rights issue BINA yang dipatok Rp 4.200 – Rp 4.380 per saham. Menurut perhitungan Bursa, harga tersebut di atas rata-rata harga transaksi saham BINA dalam 25 hari transaksi bursa sebelum pernyataan pendaftaran pada 16 September 2021.

Sementara berdasarkan perhitungan Bursa dari 10 Agustus sampai dengan 15 September 2021, rata-rata harga saham BINA berada dalam kisaran Rp 4.184.

Namun Daniel menjelaskan, bahwa rata-rata harga saham BINA dalam 30 hari transaksi bursa sebelum pernyataan pendaftaran mencapai Rp 4.247. Serta rata-rata dalam 60 hari transaksi bursa sebelum pernyataan pendaftaran Rp 4.340. Atas pertimbangan itu, Perseroan memutuskan harga pelaksanaan right issue di kisaran Rp 4.200 – Rp 4.380.

“Dari data itu, perseroan memutuskan harga pelaksanaan HMETD berkisar Rp 4.200-4.380,” beber Daniel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penggunaan Dana

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun pana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk modal kerja dalam hal pelaksanaan kegiatan operasional serta pengembangan usaha.

Daniel mengatakan, perusahaan saat ini sedang menyiapkan layanan perbankan digital. Yakni berupa aplikasi digital yang bisa digunakan untuk pembukaan rekening, penyimpanan dana, dan pengajuan pinjaman secara mandiri, serta bertransaksi secara digital.

“Sebagai langkah awal, Bank akan memulai persiapan untuk memperkuat sistem, infrastruktur dan keamanan dalam rangka menghadirkan perbankan digital yang handal dan aman bagi seluruh nasabah,” kata dia. Adapun pengembangan layanan perbankan digital akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan bisnis dan kemampuan Perseroan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya