Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak keluarga sukses di sepak bola. Namun, capaian mereka berkurang jika melibatkan lebih banyak orang.
Contoh kakak beradik yang berprestasi mulai Baresi, Koeman, Laudrup, Neville, De Boer, hingga Inzaghi bersaudara.
Advertisement
Sementara tiga bersaudara sukses jumlahnya berkurang dan cenderung hanya satu sosok yang menonjol. Kakak beradik Pogba, Hazard, atau Maradona adalah kasusnya.
Barangkali hanya Milutinovic bersaudara yang ketiganya bersinar lewat cara masing-masing.
Di luar itu, ada lima kakak beradik yang juga menorehkan prestasi. Mereka datang dari Swedia bernama Nordahl.
Tampil di Kasta Tertinggi
Bertil, Knut, Gunnar, Gosta, dan Goran seluruhnya tampil di kasta tertinggi Liga Swedia. Kecuali Goran, empat dari mereka sukses menjadi juara.
Tiga anak tertua membela timnas dan memenangkan medali emas Olimpiade 1948. Trio Bertil, Knut, dan Gunnar juga melanglang buana ke Italia.
Bertil menghabiskan tiga musim bersama Atalanta, dengan Knut membela AS Roma pada periode 1950-1952.
Advertisement
Sinar Gunnar
Namun, sinar paling menterang menjadi milik Gunnar. Membela AC Milan (1949-1956) dan AS Roma (1956-1958), dia meraih berbagai prestasi yang ada.
Gunnar merebut dua gelar Scudetto dan jadi top skor Serie A dalam lima kesempatan. Hingga kini dia masih tercatat sebagai pengoleksi capocannoniere terbanyak.
Dengan 221 gol, Gunnar bertengger di puncak daftar pemain tersubur AC Milan sepanjang sejarah. Dia juga jadi pesepak bola asing paling produktif di Serie A, hanya kalah dari Silvio Piola dan Francesco Totti.