Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) menggandeng PT Fortress Data Services (FDS) untuk mempersiapkan pondasi transformasi, baik bagi nasabah hingga operasional perbankan. Bank Banten menyasar kolaborasi dengan institusi pendidikan, institusi kesehatan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelaku industri di Banten.
Upaya para pelaku industri perbankan termasuk Bank Banten untuk melakukan investasi teknologi mendapatkan apresiasi positif dari Pandu Sjahrir, Komisaris Bursa Efek Indonesia.
"POJK yang terbaru meng-encourage para bankir untuk mendorong perusahaan teknologi untuk masuk. Menurut saya ini akan semakin positif dan regulator sekarang sangat open minded. Saya lihat dari semua Bank Besar, Himbara dan Bank Banten, sekarang menggunakan rights issue untuk adopsi teknologi jadi saya rasa investasi ke teknologi ini akan semakin besar,” tutur Pandu dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021).
“Saya rasa langkah yang diambil Pak Agus dengan bekerja sama dengan Amazon dan beberapa perusahaan digital lainnya itu kan artinya open for business. Raya rasa kedepannya akan banyak kolaborasi sehingga Bank Banten bisa meningkat pelayanannya, service, cost of capital," tambah dia.
Pandu pun juga menggarisbawahi pentingnya literasi keuangan untuk menjadi prioritas para pelaku industri jasa keuangan.
“Secara garis besar 75 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses perbankan. Masalah literasi adalah masalah yang sangat besar dan memang kita harus selalu rajin membicarakan itu. Saya rasa yang paling penting adalah bagaimana menggunakan dana perbankan untuk mengembangkan usaha.” tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rights Issue
Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin, menegaskan kini pihaknya tengah berusaha untuk memenuhi kebutuhan layanan finansial nasabah.
“Kami melakukan transformasi untuk menyediakan produk dan layanan keuangan serta mengoptimalkan layanan ke nasabah. Dengan mempersiapkan pondasi dalam pelaksanaan transformasi serta implementasi solusi layanan keuangan yang flexible dan scalable berbasis teknologi.” kata dia.
Jelang rights issue di Oktober 2021, Bank Banten membuka peluang bagi korporasi, individu maupun pemerintah untuk turut menjadi pemegang saham. Dana segar yang masuk 65 persen akan kami gunakan untuk penyaluran kredit. Sementara sisa 35 persen lainnya dialokasikan untuk mempertebal modal perseroan.
"Bismillah, mimpi untuk menjadikan Bank Banten sebagai salah satu BUMD yang laba dan menyumbang PAD bagi Provinsi Banten dapat terealisasi,” tutur Agus.
Bank Banten terus berupaya menjadi Bank kebanggaan masyarakat Banten. Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat.
Advertisement