Jalani 10 Hari Isolasi Terpusat, 66 Siswa di Purbalingga Dipulangkan

Selama 10 hari masa isolasi, para siswa terpapar Coviod-19 menjalani serangkaian kegiatan untuk menjaga kebugaran tubuh sepereti berolahraga, senam, kerja bakti, hingga membersihkan ruangan masing-masing

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 01 Okt 2021, 06:30 WIB
66 siswa di Purbalingga jalani isolasi terpusat usai terpapar Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)

Liputan6.com, Purbalingga - Genap sudah 10 hari masa isolasi siswa SMPN 4 Mrebet, Kabupaten Purbalingga yang terpapar Covid-19. Karena tak menunjukkan gejala, dokter memperbolehkan 66 dari 90 siswa yang menjalani isolasi terpusat pulang ke rumah masing-masing, Kamis (30/9/2021).

Tidak semua siswa yang positif repid test antigen menjalani isolasi terpusat. Dari 90, hanya 66 anak terpapar Covid-19 yang mendapat persetujuan orangtuanya untuk menjalani isolasi terpusat. Sisanya isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sebanyak 66 siswa ini terdiri dari 36 siswa putri dan 30 siswa laki-laki. Mereka menempati tujuh ruang kelas. Setiap kelas terdiri dari 8 hingga 10 siswa.

"Alhamdulillah, hari ini isolasi terpusat yang dilakukan di SMP Negeri 4 Mrebet sudah masuk hari ke 10, sesuai aturan kesehatan, yang terkonfirmasi positif covid-19 melakukan isolasi mandiri selama 10 hari apabila tidak mengalami gejala2 berat atau hanya gejala ringan," ujar Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, ketika melepas kepulangan siswa, Kamis (30/9/2021).

Selama 10 hari masa isolasi, para siswa terpapar Coviod-19 menjalani serangkaian kegiatan untuk menjaga kebugaran tubuh sepereti berolahraga, senam, kerja bakti, hingga membersihkan ruangan masing-masing.

Selain aktivitas rutin ini, mereka juga mendapat asupan makanan bergizi dari dapur umum Polres Purbalingga. Selama isolasi, mereka mendapat pendampingan dari tiga dokter jaga, perawat dan bidan serta petugas lainnya yang total berjumlah 12 orang.

“Kondisi siswa selama isolasi secara umum sehat, baik, bergejala ringan tapi tidak menunjukkan gejala yang parah. Selama pelaksanaan isolasi terpusat dilakukan kegiatan rutin berupa pemantauan imunitasnya, pemberian obat dan vitamin, hingga sterilisasi dengan disinfektan,” kata dokter jaga isolasi terpusat, dr Najib Rofi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:


PTM Setelah Vaksinasi Mencapai 30 Persen

Saat pemulangan siswa peserta isolasi, siswa dan orangtuanya diimbau agar mematuhi protokol kesehatan. Khusus untuk orangtua, mereka diminta memberikan semangat untuk anak-anaknya agar terus belajar di rumah. Setelah itu, mereka kemudian pulang dengan diantar kendaraan Polres Purbalingga.

Pembelajaran tatap muka (PTM) masih harus menunggu hasil evaluasi pada 4 Oktober 2021. Simulasi PTM akan dimulai setelah vaksinasi pelajar mencapai minimal 30 persen. Pemkab memprioritaskan siswa SMA/SMK terutama untuk siswa kelas 12 untuk menjalani PTM.

"Sekolah juga harus membentuk Satgas Covid-19 untuk pengawasan prokes secara ketat," kata Bupati.

Dari data Dinas Kesehatan, total vaksinasi di Kabupaten Purbalingga telah mencapai lebih dari 30 persen. Sedangkan khusus vaksinasi pelajar baru mencapai 3.790 siswa atau 3,5 persen dari target vaksibasi pelajar sebanyak 95.208 siswa. Dengan kondisi ini, pelajar menjadi prioritas percepatan vaksinasi selain guru dan lansia.

"Kemarin alokasi vaksin di Puskesmas sudah habis. Kemudian saat ini sedang menghabiskan yang ada di Kodim. Nanti kalau droping vaksin datang lagi kita habiskan lagi untuk itu (pelajar, lansia dan guru-red)," ujar Kepala Dinas Kesehatan, drg Hanung Wikantono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya