Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan pada Kamis (30/9). Ini yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata belakangan, di tengah pembicaraan denuklirisasi yang menemui jalan buntu dengan Amerika Serikat.
Tes yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan, pengembang senjata militer, bertujuan untuk mengkonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando pertempuran yang komprehensif dan kinerja tempur. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (1/9/2021).
Advertisement
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampaknya tidak menghadiri tes tersebut, yang malah diawasi oleh Pak Jong Chon, anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa.
“Uji coba secara keseluruhan sangat penting secara praktis dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai sistem rudal anti-pesawat prospektif,” kata kantor berita resmi KCNA, mengutip akademi tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uji Coba Sebelumnya
Baru-baru ini, Akademi Ilmu Pertahanan di Korea Utara (Korut) meluncurkan misil atau rudal hipersonik dengan alasan uji coba. Nama misil itu adalah Hwasong-8.
Berdasarkan lansiran KCNA Watch, Rabu (29/9/2021), misil itu diuji di Toyang-ri, Distrik Ryongnim, Provinsi Jagang. Pengujian dimulai pada Selasa 28 September pagi.
Peluncuran rudal tersebut turut disaksikan juga oleh Pak Jong Chon, anggota Presidium Birol Politik dan Sekretaris Komite Pusat dari partai berkuasa, yakni Partai Pekerja Korea.
Advertisement