Liputan6.com, Jakarta - Transaksi harian mencapai Rp 25,4 triliun pada Jumat (1/10/2021). Hal itu seiring ada transaksi jumbo di pasar negosiasi yaitu saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Mengutip data RTI, transaksi saham SUPR mencapai Rp 16,7 triliun di pasar negosiasi. Harga saham SUPR ditransaksikan di posisi Rp 15.640 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham SUPR 14 kali. Volume perdagangan 10.696.142. Nilai transaksi Rp 16,7 triliun. Kemungkinan transaksi tersebut difasilitasi PT Verdhana Sekuritas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Tercatat aksi beli saham SUPR di PT Verdhana Sekuritas Indonesia mencapai Rp 16,7 triliun di pasar negosiasi. Sedangkan PT CGS-CIMB Sekuritas jual saham SUPR Rp 9,8 triliun dan PT UBS Sekuritas jual saham SUPR Rp 6,9 triliun.
Di pasar regular, saham SUPR naik 11,93 persen ke posisi Rp 14.775 per saham. Saham SUPR dibuka naik 800 poin ke posisi Rp 14.000 per saham. Saham SUPR berada di level tertinggi Rp 14.975 dan terendah Rp 14.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 157 kali. Total volume perdagangan 10.697.205. Nilai transaksi Rp 16,7 triliun.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,81 persen ke posisi 6.236,13 pada sesi pertama. IHSG berada di level tertinggi 6.272,06 dan terendah 6.234,58. Sebanyak 289 saham melemah sehingga menekan IHSG. 217 saham menguat dan 145 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 967.882 kali dengan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 25,4 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
TOWR Siap Akuisisi 90 Persen Saham SUPR
Sebelumnya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), berencana akuisisi 90 persen saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Jika akuisisi ini rampung, TOWR berpotensi menjadi perusahaan swasta yang mempunyai menara telekomunikasi paling banyak di Indonesia. Per Juni 2021, TOWR tercatat memiliki 21.575 menara, sementara SUPR memiliki 6.422 menara. Jumlah ini lebih tinggi dibanding kompetitornya, Tower Bersama Infrastruktur ($TBIG), yang mempunyai 16.265 menara.
Sekretaris perusahaan Sarana Menara Nusantara, Irfan Ghazali mengatakan, secara umum, tujuan pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha Protelindo serta perluasan jaringan usaha. Hal itu agar dapat memperkuat posisi Protelindo sebagai pemilik dan operator tower independen dalam rangka melayani operator telekomunikasi Indonesia.
"Kami memperkirakan bahwa pengambilalihan akan dapat diselesaikan selambat-lambatnya 20 hari kerja setelah tanggal perjanjian jual beli yaitu tanggal 4 September 2021,” kata Irfan dikutip dari keterbukaan informasi Bursa, Selasa (28/9/2021).
Setelah pengambilalihan selesai dilaksanakan, Perseroan berharap dapat melakukan integrasi atas portofolio milik SUPR ke dalam milik Protelindo dengan cara yang efektif.
Sehingga diharapkan dapat mengurangi gangguan operasional kepada pelanggan, dan lebih lanjut meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.
Advertisement