Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, Pancasila berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Nadiem pun menyatakan, Pancasila sebagai pengingat bangsa Indonesia bahwa dalam situasi apa pun kedaulatan Indonesia dibangun di atas keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat.
Advertisement
"Oleh karena itu merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah kita ke depan," kata Nadiem dalam unggahan video di kanal Youtube Kemendikbud RI, dikutip pada Jumat (1/10/2021).
Nadiem juga menekankan, keselarasan dengan alam dalam pembangunan di Indonesia. Dia melihat, selama ini upaya yang dilakukan justru mengesampingkan integrasi sosial-budaya serta kelestarian lingkungan.
"Hal tersebut kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumber daya alam dengan sumber daya manusia," ujar Nadiem.
Menyadari hal itu, Nadiem mengajak seluruh pihak untuk merancang keseimbangan baru. Di mana pembangunan didesain untuk mengedepankan kemajuan seluruh kelompok masyarakat dan memprioritaskan konservasi alam.
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila di halaman Monumen Kesaktian Pancasila Kompleks Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2020) pagi. Upacara menerapkan protokol kesehatan dikarenakan situasi pandemi virus corona (Covid-19).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi telah tiba di lokasi upacara sekitar pukul 07.55 WIB. Dia tampak mengenakan jas bewarna biru dongker dan memakai masker.
Selang beberapa menit, prosesi upacara pun dimulai dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Jokowi. Pejabat negara yang hadir dibatasi dikarenakan pandemi corona. Mereka terlihat menjaga jarak dan tetap memakai masker untuk mencegah penularan virus.
Padahal, pada tahun sebelumnya, upacara Hari Kesaktian Pancasila ramai dihadiri tamu undangan, pejabat negara, dan duta besar negara-negara sahabat. Dalam upacara kali ini pun, petugas dan pasukan TNI/Polri yang hadir juga dibatasi.
Dalam upacara, naskah Pancasila dibacakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Sedangkan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dibacakan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah Ikrar. Rangkaian upacara ditutup dengan doa yang dibacakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Sebagai informasi, Upacara Hari Kesaktian Pancasila dilakukan sebagai wujud untuk mengenang dan menghormati jasa para Pahlawan Revolusi. Hari Kesaktian Pancasila sendiri ditetapkan oleh pemerintah Orde Baru.
Adapun penetapan hari ini pun terkait erat dengan peristiwa yang biasa disebut Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G-30S/PKI. Pada 1965 itu, berlangsung peristiwa pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI.
Advertisement