Liputan6.com, Beijing - Seorang mantan pejabat senior China telah dituduh melakukan serangkaian pelanggaran korupsi. Ia dikeluarkan dari partai Komunis dan diadili. Hal ini merupakan kasus terbaru dalam masa pembersihan yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (1/10/2021), badan antikorupsi terkemuka China mengumumkan bahwa mantan menteri keamanan negara Sun Lijun telah dikirim ke jaksa setelah penyelidikan selama 17 bulan.
Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan Sun memiliki "ambisi politik" yang ekstrem. Sun diketahui telah bekerja dengan orang lain untuk menghancurkan persatuan dan keamanan politik partai, membentuk geng dan faksi, serta menguasai departemen-departemen utama.
Ia telah menjalani 'kehidupan yang korup', 'tanpa dasar moral', dan menggelapkan sejumlah dana yang tidak ditentukan, berdasarkan laporan dari media pemerintah.
Agensi juga menuduhnya menyebarkan desas-desus, pencurian dan penipuan, serta menjalani kehidupan boros, menerima hadiah besar dan terlibat dalam skema curang lainnya. Namun, tidak ada penjelasan spesifik dari agensi tersebut.
"Kasusnya telah dipindahkan ke jaksa yang akan mengatur persidangan sesuai dengan hukum," kata agensi menuduh Sun menolak penyelidikan dan tidak menjelaskan masalah dengan jujur kepada pihak berwenang.
Selain sebagai wakil menteri untuk keamanan publik, Sun juga disebutkan memainkan peran kunci dalam mengoordinasikan respons awal pandemi China. Pernyataannya pada Kamis, 30 September juga menuduhnya meninggalkan pos tanggapan pandeminya.
Sun ditangkap pada April 2020, sebulan setelah muncul di TV China melaporkan kunjungan ke Wuhan kepada Presiden Xi.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target Lain Badan Antikorupsi China
Sun adalah pejabat senior dengan banyak koneksi. Ia juga disebutkan dalam laporan media terkait dengan skandal 1MDB Malaysia.
Menurut Wall Street Journal, Sun terlibat dalam proposal tawan bantuan kepada perdana menteri Malaysia dengan memantau wartawannya yang sedang menyelidiki hubungan perdana menteri dengan dana tersebut.
Kepemimpinan keras Xi yang telah berlangsung lama membuat jutaan pejabat menjadi sasaran, termasuk ratusan pejabat senior yang sering disebut sebagai 'harimau besar'. Ada spekulasi luas mengenai kampanye tersebut yang juga telah digunakan untuk menargetkan lawan politik atau kritikus dari Xi.
Global Times melaporkan pada Kamis, 30 September bahwa Yin Jiaxu, mantan ketua China North Industries Group juga menjadi sasaran badan anti-korupsi.
Yin dituduh secara ilegal memperoleh keanggotaan klub glof dan menerima sejumlah uang yang besar dan real estat. Menurut laporan tersebut, Yin digambarkan sebagai "pria bermuka dua yang diasingkan dari partai", dikeluarkan dan diperkirakan akan diadili.
Penulis: Anastasia Merlinda
Advertisement