Liputan6.com, Jakarta - Gaslighting merupakan suatu kondisi di mana suatu individu membuat seseorang mempertanyakan kewarasan, persepsi realitas, atau bahkan ingatan mereka. Orang yang mengalami gaslighting sering merasa bingung, cemas, dan tidak bisa mempercayai diri sendiri.
Dilansir Medical News Today, Sabtu (02/10/2021), istilah gaslighting berasal dari drama di tahun 1938 dan film yang berjudul Gaslight di tahun 1944. Film itu bercerita tentang seorang suami memanipulasi istrinya untuk berpikir bahwa dia memiliki penyakit mental dan mengatakan kepadanya bahwa dia sedang berhalusinasi.
Supaya keluar dari gaslighting, cobalah untuk pergi ke profesional kesehatan mental yang mungkin dapat membantu untuk keluar dan pulih dari kekerasan psikologis tersebut.
Gaslighting juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan trauma psikologis. Berikut ini kenali tanda dan penyebab gaslighting, agar tidak terjebak dalam kekerasan psikologis:
Baca Juga
Advertisement
Tanda-Tanda Mengalami Gaslighting
Orang-orang yang mengalami gaslighting seringkali merasa sulit untuk menyadari bahwa mereka mengalami kekerasan terhadap psikologisnya.
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami gaslighting, antara lain:
1. Merasa bingung dan terus-menerus mempertanyakan kesalahan diri sendiri
2. Merasa sulit untuk mengambil keputusan yang sederhana
3. Sering mempertanyakan perasaannya
4. Menjadi menarik diri dari lingkungan
5. Terus-menerus meminta maaf pada sang pelaku
6. Membela dan memaklumi perilaku orang yang kasar
7. Berbohong kepada keluarga dan teman untuk menutupi apa yang sedang dirasakan
8. Merasa putus asa, tidak bahagia dan tidak berharga.
Advertisement
Penyebab Terjadinya Gaslighting
Gaslighting terjadi karena seseorang ingin menguasai orang lain. Pelaku gaslighting mungkin merasa bahwa mereka berhak untuk mengendalikan orang lain, sehingga hanya perasaan dan pendapat mereka lah yang paling penting.
Beberapa pelaku memiliki gangguan kepribadian, seperti Narcissistic Personality Disorder (NPD). Istilah narsisis di sini untuk menggambarkan orang yang egois atau sombong.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik ini memiliki keyakinan bahwa mereka adalah orang yang istimewa atau lebih baik dari orang lain, sehingga menimbulkan kurangnya empati terhadap orang lain dan gaslighting terhadap orang lain.
Penulis: Vania Dinda Marella
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement