Kemlu Sebar 10 Ribu Masker Batik ke Berbagai Negara

Masker batik itu dibuat oleh Yayasan Batik Indonesia dan disebar ke perwakilan Indonesia di luar negeri.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Okt 2021, 20:38 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Markas PBB New York, Amerika Serikat (4/6) (Kementerian Luar Negeri RI)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebar 10 ribu masker batik kepada 15 perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Masker tersebut spesial karena dibuat oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI).

Pemberian masker batik ini adalah bagian dari kegiatan budaya Kemlu di Hari Batik 2021. Kemlu menerima 132 batik lawas dari rumah mode BINHouse. Semua batik itu dikerjakan oleh tangan untuk kemudian diserahkan ke 132 kedutaan besar Indonesia. 

YBI juga meminjamkan Batik Lawas ke Kemlu. Acara penyerahan simbolis ini digelar secara virtual dan turut dihadiri Menlu Retno Marsudi, Josephin Komara (Obin), dan Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia, Yanti Airlangga Hartarto. 

“Batik adalah salah satu ikon budaya dan identitas Bangsa Indonesia. Para diplomat diluar negeri adalah duta-duta Batik Indonesia," ujar Menteri Retno dalam sambutannya, seperti dilansir situs Kemlu, Sabtu (2/10/2021). 

Hibah dan peminjaman batik itu merupakan inisiatif dari pihak Obin dan YBI. 

Rangkaian peringatan Hari Batik Kementerian Luar Negeri juga diisi dengan webinar pengenalan batik kepada seluruh peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia tahun 2021, podcast Kemlu dengan Obin Komara pendiri BINhouse, serta kegiatan Diplomat Peduli.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Diplomasi Batik

Menlu Retno Marsudi memimpin pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group (EG) Meeting ke-4 pada Senin (17/5). (Dok: Kemlu RI)

Diplomasi Batik yang dilakukan selama ini menjadikan Batik sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan. Sejak diakuinya Batik oleh UNESCO, ekspor Batik mencatat peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan laporan Kemlu, ekspor Batik mengalami peningkatan dari USD 32,28 juta (2008) menjadi USD 149 juta (2019). Batik juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi 2 juta orang, mulai dari supplier bahan, pedagang, dan pengrajin. 

Namun demikian, kondisi pandemi COVID-19 yang berlangsung selama hampir 2 (dua) tahun telah menekan industri Batik. Guna mendorong industri Batik, Kementeian Luar Negeri bekerja sama dengan Kemenkop UMKM, Sarinah, BNI, BRI, dan Bank Mandiri telah mengadakan table top antara pengusaha UMKM dan Perwakilan RI di luar negeri. 

Kegiatan yang diikuti oleh 87 Perwakilan RI tersebut menghasilkan total transaksi ±Rp.2,6 miliar terhadap lebih dari 100 produk UMKM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya