Modus Baru Investasi Berkedok Robot Trading, SWI Ingatkan Tak Ada Keuntungan Fix

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing menegaskan robot trading hanya merupakan alat untuk melakukan perdagangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Okt 2021, 22:01 WIB
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini dtemui modus baru penawaran paket investasi terutama forex berkedok penjualan robot trading melakui paket investasi dengan memakai sistem member get member.

Hal itu ditemukan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sebelumnya Bappebti memblokir 249 domain situs web entitas di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang tidak memiliki perizinan dari Bappebt pada Agustus 2021.

Bappebti menghimpun domain situs web entitas tak berizin pada Agustus secara umum terdiri atas duplikasi situs web dari pialang berjangka yang memiliki izin dari Bappebti, situs web introducing broker dari pialang berjangka luar negeri, dan penawaran paket investasi forex berkedok penjualan robot trading.

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing menegaskan robot trading hanya merupakan alat untuk melakukan perdagangan. Sehingga bisa untung dan juga bisa rugi.

"Tidak akan ada keuntungan yang fix dalam trading. Masyarakat yang ingin menggunakan robot trading hendaknya adalah  orang yang sudah memahami mekanisme trading, sehingga mengetahui risikonya,” kata Tongam, Sabtu (2/10/2021).

Ada beberapa hal yang perlu diketahui adalah, keputusan investasi untuk jual atau beli mestinya berasal dari investor, bukan pihak lain.

“Jangan sekali-kali melakukan investasi perdagangan berjangka komoditi ke pihak lain yang bukan perusahaan perdagangan berjangka komoditi yang berizin dari Bappebti,” ujar Tongam.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Robot Trading Jadi Kedok

Sebelumnya, Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira mengatakan, robot trading ini merupakan pemprograman seperti algoritma. Robot trading untuk membantu trading secara otomatis. Biasanya ada sebuah file yang digunakan untuk di-instal di komputer sehingga membantu proses trading oleh trader.

Desmond menyebutkan, robot trading paling sering dipakai di forex, emas,dan kripto. Robot trading membantu fungsi trading foreign exchange (forex) karena trading selama 24 jam. Oleh karena itu, robot trading tersebut membantu trader untuk trading 24 jam karena ada waktu istirahat untuk trader.

“Robot trading ini telah dipakai sejak puluhan tahun lalu. Di Indonesia sudah 10 tahun lalu pakai robot trading, berbentuk software,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Namun, saat ini ditemui robot trading yang palsu. Penawaran robot trading palsu ini menawarkan untung terus menerus. Padahal menurut Desmond, pemakaian robot trading asli ini ada risiko yaitu hadapi kerugian.

Hal ini bisa terjadi karena program yang kurang mantap. Jadi robot trading yang dipakai tersebut tidak konstan tawarkan untung terus menerus. “Program jelek, sering rugi, secara umum, ini robot trading asli,” kata dia.

Desmond menuturkan, sebagian besar penawaran robot trading yang sedang marak di Indonesia hanya kedok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya