Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor untuk pencatatan saham emiten termasuk melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), daftar langsung dan special purpose acquisition companies (SPAC) atau perusahaan cangkang dengan tujuan tertentu pada 2021.
Nilai pencatatan saham emiten di Amerika Serikat mencapai USD 257 miliar atau sekitar Rp 3.667 triliun (estimasi kurs Rp 14.269 per dolar AS).
Sebagian besar unicorn bertumbuh selama dekade terakhir dengan menawarkan saham ke publik. Beberapa ketidaksepakatan besar pun tetap di jalan untuk kuartal mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Gagasan baru juga muncul yang berpotensi mengancam penundaan. Sehari setelah unicorn baru ,Warby Parker (WRBY) hadir di New York Stock Exchange untuk lakukan penawaran ke konsumen.
Warby Parker mengakhiri hari dengan valuasi USD 6,1 miliar atau Rp 87,4 triliun. Wall Street tampaknya akan lolos dari penutupan operasional oleh pemerintah atau hanya sedikit. Harapannya Presiden Joe Biden akan menandatangani tindakan sementara ini yang diberlakukan hingga Desember.
Jika pemerintah tetap menutup di beberapa titik. Yang mana mencakup Komisi Sekuritas dan Bursa menyebabkan tertundanya proses peninjauan serta pendaftaran baru IPO. Pemerintah terakhir melakukan penutupan pada 22 Desember 2018 – 25 Januari 2019. Efeknya IPO Uber (UBER) dan Lyft (LYFT) setidaknya tertunda lebih dari sebulan.
"Penutupan akan menyebabkan kesepakatan dalam proses tersumbat karena SEC akan berhenti menyetujui aplikasi sehingga IRS tidak dapat memberikan panduan pajak atas transaksi tersebut,” ujar Intelligence Analyst Bloomberg Andrew Silverman dalam sebuah catatan, dilansir dari laman Yahoo Finance, ditulis Minggu (3/10/2021).
Andrew menekankan penetapan batas waktu hingga Desember hanya menunda perdebatan pengeluaran yang ada. Bahkan penutupan yang berlangsung beberapa hari akan mengganggu proses peninjauan. Tidak hanya listing tetapi juga merger dan akuisisi.
Lantas investor menunggu beberapa nama teratas yang belum go public dan diharapkan segera lakukan IPO. Aplikasi investasi Acorns Grow kemungkinan akan melakukan reverse merger dengan Special Purpose Acquisition Company (SPAC). Sementara platform pembayaran Stripe pertimbangkan pencatatan langsung.
Berikut beberapa nama perusahaan yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar saham pada kurtal IV 2021 dan awal 2022:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Stripe
Jenis pendaftaran : IPO atau daftar langsung
Daftar Timeline: 2022
Valuasi : USD 100 miliar setara Rp 1.433,2 triliun
Startup ini paling berharga di AS, sudah bersaing dengan Square (SQ) dan PayPAl (PYPL). Perusahaan didirikan oleh dua bersaudara, John dan Patrick Collison, saat ini sudah menginjak usia ke-11 tahun.
Putaran pendanaan terakhir pada Maret sebesar USD 95 miliar atau Rp 1.361,5 triliun. Sedangkan penjualan di pasar swasta menunjukkan nilai tertinggi yakni USD 152 miliar atau setara Rp 2.178,4 triliun). Mengingat jadwal 2022, valuasinya bisa saja berbeda secara material dengan saat itu.
Advertisement
2. Rivian Automotive
Jenis daftar : IPO
Daftar Timeline: Oktober atau November 2021
Valuasi : USD 80 miliar atau Rp 1.146,5 triliun
Beberapa minggu lalu, perusahaan pembuat truk pickup listrik akhirnya mendapat lampu hijau dari ketiga badan regulator AS untuk menjual pickup baterai listrik (R11) kepada pelanggan.
Rivian yang mendapat dukungan dari Amazon (AMZN), Ford (F), T Rowe Price (TROW) dan Fidelity meluncurkan SUV R15 pada musim gugur ini.
Dengan masuknya Rivian di IPO berharap akan tingkatkan pendapatan kisaran USD 5-8 miliar atau setara Rp716,6 – Rp1.1146,5 triliun).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melobi Chairman Amazon Jeff Bezos agar membujuk Rivian membangun pabrik baru senilai USD 1,39 miliar atau sekitar Rp 19,9 triliun di dekat Bristol, demikian dari laporan Sky News.
3.InstaCart
Jenis daftar : IPO
Daftar Timeline: 2021
Nilai : USD 39 miliar setara Rp 558,9 triliun
InstaChart merupakan salah satu mega-unicorn layanan pengiriman yang belum go public atau terlibat merger. Padahal DoorDash (DASH) sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan ini pada awal tahun.
Agen pengiriman bahan makanan terbesar di AS memperoleh USD 39 miliar dari total perputaran pendataan sejumlah USD 265 juta pada Maret. Terjadi kenaikan 120 persen dari perputaraan dana lima bulan sebelumnya.
Ketika perusahaan meningkatkan jumlah karyawan, InstaChart sempat terlibatt dalam beberapa proyek baru. Pada pertengahan September, InstaChart bermitra dengan Kroger untuk meluncurkan program “Kroger Delivery Now”. Program ini dirancang untuk skala nasional dengan waktu pengiriman kurang dari 30 menit.
Advertisement
4.Reddit
Jenis daftar : IPO
Daftar Timeline: Awal 2022
Valuasi : USD 15 miliar atau Rp 214,9 triliun
IPO Robinhood Markets (HOOD) pada Juli hanya permulaan dari perayaan perusahaan Reddit yang akan melenggang di pasar saham awal tahun depan.
Selama Agustus 2021, Reddit berhasil kumpulkan dana USD 700 juta atau Rp10,03 triliun yang sebagian dananya untuk keperluan membangun bisninya dan promosi.
Jaringan media sosial dinilai menjadi sumber perputaran dana sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 143,3 triliun. Reuters melaporkan Reddit dengan mencari valuasi USD 15 miliar atau setara Rp 214,9 triliun. Akankah saham Rediit melonjak naik atau meninggalkan investor.
5. Acorns Grow
Jenis daftar : SPAC
Daftar Timeline: 2021
Valuasi : USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 31,5 triliun
Perusahaan yang berusia 9 tahun dengan mengusung investasi mikro dan robo-investing berencana hadir ke publik yang terdaftar di Nasdaq di bawah ticker OAKS. Hal ini dilakukan setelah Acorns menyelesaikan reserve merger dengan Pioneer Merger Corp (sebuah SPAC go public pada Maret).
CEO Acrons Noah Kerner akan memimpin perusahaan bersama dengan tim manajemennya. Acorns ingin menggaet 8 juta basis penggunanya di tahu 2023. Sehingga pendapatan yang didapat sebesar USD 309 juta (atau Rp 4,4 triliun). Pada 2020, Acrons Grow mengantongi pendapatan senilai USD 71 juta atau sekitar Rp1,1 triliun).
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement