4 Oktober Hari Binatang Sedunia dan Kepedulian pada Kesejahteraan Mereka

Liputan6.com, Jakarta Hewan dan binatang pun perlu mendapatkan kasih sayang dari kita. Namun sampai hari ini masih banyak perilaku sebagian kecil orang yang melakukan kejahatan terhadap hewan dan binatang.

[ Hewan merujuk pada makhluk hidup yang sudah jinak, sementara binatang dipakai untuk menyebut makhluk yang hidup yang masih liar]

Beberapa kejahatan manusia terhadap hewan sering terjadi di sekitar kita. Membuang anak-anak kucing di jalanan, atau menelantarkan mereka dengan jarang memberi makan.

Masih banyak juga kita lihat hewan-hewan dipaksa kerja paksa untuk tujuan komersial. Di era online, beberapa hewan piaraanjuga diperjual-belikan di secara sembunyi-sembunyi. 

Dalam skala besar, kejahatan itu berupa perusakan alam, lingkungan habitat tempat binatang tersebut berada. Sehingga para binatang itu kesulitan mendapatkan mangsa atau kesulitan beradaptasi dengan lingkungan yang sudah berubah menjadi hunian perumahan atau lahan pertanian.

Ide hari binatang sedunia adalah Heinrich Zimmermann, seorang penulis asal Jerman. Dia menyelenggarakan hari binatang sedunia pertama pada 24 Maret 1925 di Sport Palace, Berlin. Banyak yang menyambut ide ini secara antusias.

Pada Mei 1931, melalui Kongres Organisasi Perlindungan Hewan  di Florence, Italia menetapkan tanggal 4 Oktober sebagai hari binatang sedunia. Tanggal ini istimewa, karena hari tersebut adalah Hari Fransiskus dari Asisi, yang merupakan Santo pelindung ekologi termasuk hewan.

Sebenarnya di Indonesia, khususnya petani di Jawa,  jauh sebelum itu sudah mengenal ritual yang disebut Gumbrekan atau lebaran hewan sebagai bentuk ucapan terimakasih dan permohonan maaf kepada hewan ternak yang telah membantu menjalankan aktivitas keseharian sebagai petani.

Yuk kita merayakan Hari Binatang sedunia ini dengan (minimal) lebih menyayangi dan mensejahterakan hewan piaraan di sekitar kita.