Liputan6.com, Kendari - Petir menyambar dua orang petani di lokasi persawahan Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe, Jumat (1/10/2021). Keduanya diketahui merupakan ayah dan anak, Molaya (59) dan Boby (30).
Dari keterangan sejumlah saksi, sebelum tersambar petir keduanya baru saja menyelesaikan panen di sawah. Mereka merupakan buruh lepas yang bekerja untuk seorang petani bernama Sumardin.
Menurut Sumardin, saat itu sekitar pukul 16.00 Wita. Kedua korban menggunakan traktor saat mengangkut hasil gabah.
Baca Juga
Advertisement
"Waktu sementara kerja, mereka memutuskan berteduh sebentar di gubuk milik petani lain," ujar Sumardin.
Namun, tiba-tiba turun hujan deras. Saat itu, petir dengan suara keras juga terdengar beberapa kali berbunyi di langit.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Rawan Sambaran Petir
Saat itu, saksi merasa curiga setelah satu jam belum mendapat kabar dari keduanya. Dia pun nekat masuk ke sawah dan memastikan kondisi kedua orang yang tadi masih dilihatnya bekerja. Namun, dia temukan kedua korban sudah tewas tersambar petir.
Kapolres Konawe, AKBP Wasis Santoso menyatakan, saat saksi menuju lokasi, kedua korban sudah tergeletak di tanah. Keduanya berada di dalam gubuk.
Kondisi lebam, kepala dan paha sebelah kanan dan sudah dalam keadaan meninggal," ujar AKBP Wasis Santoso.
Diketahui, wilayah persawahan Konawe dan Konawe Selatan rawan terjadi sambaran petir yang mematikan. Pada 2018, sembilan petani di Desa Tolutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi korban sambaran petir
Empat petani tewas mengenaskan, sedangkan enam orang terluka bakar. Beberapa orang korban, diketahui berasal dari Konawe yang sedang bekerja di areal persawahan.
Advertisement