Perjalanan Panjang Mengejar Terang 48 Pulau di Sumenep

Adi mengharapkan sinergi dan dukungan penuh dari Pemkab Sumenep untuk mempercepat proses elektrifikasi agar progres sesuai dengan target yang diharapkan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Okt 2021, 06:10 WIB
Sejumlah titik di wilayah kerja PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sampang dan ULP Blega, Madura, Jawa Timur (Foto: Dok PLN)

Liputan6.com, Surabaya - PLN UID Jawa Timur telah melistriki 16 pulau dari total 48 pulau berpenghuni di Kabupaten Sumenep. Delapan pulau menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), delapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan satu kabel laut di Talango.

"Saat ini kami sedang dalam proses melistriki secara bertahap ada yang selesai tahun ini dan rencana tahun depan," ujar General Manager PLN UID Jawa Timur, Adi Priyanto usai bertemu Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, ditulis Minggu (3/9/2021).

Adi mengharapkan sinergi dan dukungan penuh dari Pemkab Sumenep untuk mempercepat proses elektrifikasi agar progres sesuai dengan target yang diharapkan.

"Kami mengharapkan adanya tim gabungan agar bisa terpantau dengan jelas progres dan targetnya tercapai sesuai dengan yang diharapkan," katanya.

Adi mengatakan, pihaknya pada tahun ini akan mengoperasikan sambungan listrik untuk 6.051 pelanggan di tujuh lokasi pulau dan lokasi daratan di Kabupaten Sumenep.

"Pada 2022 ada 17 pulau lagi, dan 26 pulau sudah terlebih dahulu kita kirim tiangnya, mohon dukungannya," terang Adi.

Adi mengaku, meski sempat terkendala pandemi dan tantangan yang berat, pihaknya tetap berupaya keras mengerjakan tahapan demi tahapan dalam melakukan elektrifikasi di Kepulauan Sumenep.

"Mulai dari pengiriman tiang yang harus satu hingga dua kali berlayar karena susah sekali untuk mendistribusikan tiang listrik ke pulau-pulau, hingga pulau yang tidak memiliki dermaga harus kami angkut lagi tiangnya dengan kapal kecil," ucapnya.

"Lalu pembebasan lahan, dan seterusnya menunjukkan kesungguhan PLN untuk melistriki saudara-saudara kami di Pulau yang berhak mendapatkan akses listrik pula," tandas Adi.

Senior Manager Perencanaan PLN UID Jatim, Hadi Saputra menambahkan, pembebasan lahan diutamakan karena bagian penting pembangunan pembangkit di pulau-pulau.

"Untuk pembangunan PLTS kami ambil daya terbesar dengan pembangunan bertahap," ucapnya.

Hadi menyampaikan, pihaknya juga bekerjasama dengan Politeknik Negeri Malang untuk melakukan kajian pembangkit hybrid yakni PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) untuk menekan cost. "Jadi skemanya siang hari PLTS dan malam hari bisa PLTB," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bupati Apresiasi

Bupati Sumenep Ahmad Fauzi mengapresiasi kerja keras PLN yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir melistriki 16 pulau di Kepulauan Sumenep.

Fauzi menyampaikan supaya PLN bisa memprioritaskan terlebih dahulu pulau yang terdekat, berpenduduk padat dan telah memiliki aset pembangkit eksisting dari pemerintah kabupaten.

"Melalui kesempatan ini, semoga mampu mengkomunikasikan rencana-rencana PLN dan prioritas kami sehingga menjadi pertimbangan untuk mempercepat eletrifikasi," katanya.

"Karena kami meyakini keberadaan energi listrik merupakan tonggak pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sehingga kesenjangan dapat dientaskan," ucap Fauzi.

Fauzi menjelaskan, untuk pulau yang dekat dan sudah ada eksisting pembangkit seperti Giliraja dan Masalembu mungkin bisa dipertimbangkan dan dicek kondisi mesin. "Supaya bisa dilakukan elektrifikasi dengan pertimbangan pembangkit yang sudah ada," ujarnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya