Liputan6.com, Jakarta - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DKI Jakarta, Tubagus Ahmad mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi perhatian pada kasus pencemaran limbah berwarna merah darah di Sungai Cisadane di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pencemaran Sungai Cisadane ini viral di media sosial pada Minggu, 3 Oktober 2021 kemarin. Dalam video amatir warga memperlihatkan cairan berwarna merah darah mengalir ke Sungai Cisadane. Sebagian aliran air sungai pun tampak seperti darah.
Advertisement
"Wah ini mengerikan sekali," kata Tubagus saat dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel harus menindak tegas pelaku pencemaran limbah di Sungai Cisadane.
"Pemkot Tangsel harus segera menindaklanjuti temuan warga tersebut, dan menindak tegas pelaku pencemaran," kata Tubagus.
Aktivis lingkungan hidup ini bahkan mendorong agar pemerintah di level yang lebih tinggi, yakni Pemprov Banten hingga KLHK memberi perhatian serius terhadap pencemaran Sungai Cisadane ini.
"Ini juga harus menjadi perhatian oleh Pemerintah Provinsi dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ungkap Tubagus.
Bukan dari Pabrik
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Budi mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP Tangsel telah turun langsung memeriksa lokasi diduga pembuangan limbah cair ke aliran Sungai Cisadane.
Hasilnya, limbah berwarna merah darah yang mencemari aliran Sungai Cisadane itu bukan berasal dari pabrik, tapi tempat pengepul plastik bekas.
"Kemarin sudah ke lapangan, sudah ambil sampel limbah juga, itu kan dari pengepul plastik, bukan dari pabrik. Untuk memastikan kembali, pagi ini tim juga akan ke lokasi lagi," ungkap Budi, Senin (4/10/2021).
Sebelumnya, warga yang hendak mancing, dibuat kaget dengan limbah cair berwarna merah darah yang tiba-tiba mengaliri Sungai Cisadane.
Hal tersebut pun langsung diunggah warga ke media sosial dan meminta pemerintah setempat untuk menindak tegas pelaku pembuang limbah.
Advertisement