Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran pada bayi dapat timbul akibat infeksi di masa kehamilan ibu. Salah satu infeksi yang dapat memengaruhi bayi saat lahir adalah toksoplasmosis.
Menurut dr. Fikri Mirza Putranto, Sp. THT-KL dari Ruang Mendengar, toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan infeksi parasit Toksoplasma Gondil. Parasit ini paling sering ditemukan pada kotoran kucing atau daging yang belum matang.
Ia menambahkan, pada orang dewasa yang memiliki ketahanan tubuh kuat, toksoplasmosis tidak akan menimbulkan masalah yang besar. Namun, pada seseorang yang memiliki kekebalan tubuh lemah akibat kondisi kesehatan tertentu seperti HIV dan Aids, serta wanita yang sedang hamil ini cukup berbahaya.
“Untuk mencegah hal ini, mereka harus minum obat selama sistem kekebalan tubuh mereka terganggu,” mengutip tulisan yang ditinjau Fikri dalam ruangmendengar.com, Senin (4/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Anak-anak yang terjangkit toksoplasmosis bisa saja tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Sedang, jika yang terjangkit adalah ibu hamil maka ia memiliki kemungkinan 60 persen menurunkan infeksi pada bayi dalam kandungannya.
Bayi yang terinfeksi toksoplasma dapat mengalami berbagai macam komplikasi seperti kulit berwarna kekuningan, gangguan penglihatan, penumpukan cairan di kepala sehingga kepala membesar. Bisa juga menyebabkan kepala bayi menjadi lebih kecil, kejang, dan gangguan pendengaran pada bayi sejak lahir.
Risiko Toksoplasmosis pada Kehamilan
Jika toksoplasmosis terjadi saat hamil atau beberapa bulan sebelum hamil, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi, yakni:
-Keguguran.
-Bayi terlahir meninggal.
-Disabilitas lahir atau masalah setelah bayi lahir.
-Tidak mengalami gejala yang jelas.
“Risiko toksoplasmosis untuk pertama kalinya selama kehamilan dianggap sangat kecil. Jika Anda terinfeksi untuk pertama kalinya selama masa kehamilan, hal ini bukan berarti bayi Anda dalam bahaya.”
Infeksi pada awal kehamilan belum tentu menyebar ke bayi, tetapi jika masalah ini berkembang infeksi tersebut cenderung serius dan dapat menular ke bayi.
“Anda harus mengetahui lebih lanjut tentang toksoplasmosis dan bagaimana Anda dapat mengurangi risiko Anda. Periksa lebih lanjut apakah bayi Anda terkena infeksi ini, serta lakukan perawatan untuk mengurangi risiko komplikasi.”
Advertisement
Pemeriksaan Toksoplasmosis pada Ibu Hamil
Jika toksoplasmosis terjadi saat kehamilan, dokter akan melihat apakah penyakit yang dialami menular ke bayi dalam kandungan atau tidak.
Untuk memastikannya dokter akan merekomendasikan:
-Ultrasonografi: yaitu melihat gambar bayi melalui gelombang suara untuk menunjukkan apakah terdapat cairan yang menumpuk di otak, maupun tanda-tanda lainnya.
-Amniosentesis: yaitu dokter akan menggunakan jarum suntikan untuk mengambil sedikit cairan di daerah sekitar bayi atau kantung ketuban. Cairan tersebut akan diuji untuk mengetahui tanda-tanda infeksi.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement