Pertama di Indonesia, BNI Terbitkan AT-1 Bond Setara Rp 8,6 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui penetapan dana dari penerbitan BNI Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 tersebut sebagai modal inti tambahan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Okt 2021, 08:58 WIB
Gedung BNI (Dok: BNI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat sejarah baru. Perseroan menjadi bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1.

Emiten berkode BBNI ini telah menerbitkan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 atau obligasi perpetual sebesar USD 600 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 14.299 per USD). 

Surat berharga yang dilepas dengan suku bunga 4,3 persen per tahun ini merujuk pada ketentuan Regulation S (”Reg S”), berdasarkan US Securities Act, dan didaftarkan di Singapore Stock Exchange. BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1 ini.

Aksi korporasi ini merupakan langkah BNI untuk memanfaatkan peluang yang masih sangat terbuka dan melakukan ekspansi bisnis. Penguatan modal ini juga untuk menambah bantalan dalam memitigasi risiko usaha yang mungkin timbul di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID – 19.

Atas aksi perseroan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui penetapan dana dari penerbitan BNI Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 tersebut sebagai Modal Inti Tambahan. Ketentuan tersebut berlaku sejak surat keputusan OJK diterbitkan pada 30 September 2021.

”Kami melihat peluang pengembangan sangat terbuka, sementara modal masih terbatas. Oleh karena itu, kami melakukan penguatan modal,” tutur Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, di Jakarta, Senin, (4/10/2021) dikutip dari keterangan tertulis.

Dalam rangkaian rencana penerbitan tersebut, pada 16 September 2021, BNI telah merampungkan roadshow dan pricing AT-1  Capital Securities. Selama proses bookbuilding (penawaran awal), BNI menerima kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga melebihi USD 1,8 miliar, dari rencana penerbitan USD 600 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Catat Sejarah Baru

(Foto:@BNI)

Dengan penerbitan instrumen tersebut, BNI mencatat sejarah baru sebagai bank pertama di Indonesia yang menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier 1 dan ditawarkan kepada investor publik asing.

Dana hasil penerbitan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 ini digunakan untuk keperluan penguatan modal, meningkatkan pembiayaan, pendanaan umum Perseroan, dan memperkuat komposisi struktur dana jangka panjang.

Adapun fitur dalam Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021  yang diterbitkan ini merupakan instrumen utang yang memiliki karakteristik modal, bersifat subordinasi, tidak memiliki jangka waktu, dan pembayaran imbal hasil tidak dapat diakumulasikan (perpetual non-cumulative subordinated debt).

Novita menuturkan, penguatan modal ini merupakan langkah perseroan untuk melompat dan bergerak lebih cepat.

“Dalam kondisi normal, pemenuhan modal seperti ini hanya dapat dipenuhi pada tahun 2025. Kami akan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukannya,” kata Novita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya