Dokter Ungkap 4 Kiat Hindarkan Anak Dari Efek Negatif Gawai

Terlalu lama menatap layar gawai berbahagia bagi kesehatan mata anak

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Okt 2021, 07:00 WIB
Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa 51 persen bayi umur enam hingga 11 bulan rutin menggunakan gawai layar sentuh. Padahal, gawai dapat menyebabkan berbagai masalah pada anak.

Mulai dari mata minus hingga memengaruhi perkembangan otak seperti disampaikan dokter mata konsultan RS Mata Cicendo Bandung, Feti Karfiati Memed.

Menurutnya, karena penggunaan gawai berlebihan dapat memicu dampak negatif jangka panjang pada anak, orangtua perlu mengetahui empat kiat hindarkan anak dari efek negatif gawai.

Keempat kiat itu adalah:

- Bawa anak main di luar.

- Belajar dari buku pelajaran atau buku cerita.

- Kelola waktu makan dengan baik tanpa gawai.

“Sekarang ini banyak sekali anak yang supaya dia mau makan dikasih gadget,” ujar Feti dalam seminar daring F.N.M Society belum lama ini.

- Jadi contoh yang baik untuk anak.


Peran Orangtua

Selain 4 kiat di atas, Feti juga menyarankan orangtua untuk melakukan hal-hal berikut:

-Pastikan anak mengikuti aturan 20-20-20. Yakni, setiap 20 menit menatap layar monitor anak perlu istirahat selama 20 detik. Istirahat mata dapat dilakukan dengan cara menatap benda yang jaraknya 20 kaki (6 meter).  

-Menyuruh anak untuk sering berkedip saat menggunakan gawai.

-Pastikan jarak gawai dan postur tubuh sesuai aturan.

-Jangan membiarkan anak menggunakan gawai dengan cahaya ruangan yang redup.

-Atur kecerahan layar yang sesuai, tidak terlalu terang atau terlalu redup.

-Menyarankan untuk menggunakan layar yang lebih besar seperti televisi, laptop, PC, desktop.


Mengatur Penggunaan Gawai Anak Saat PJJ

Orangtua juga perlu membuat aturan terkait penggunaan gawai oleh anak seperti membuat jadwal penggunaan gawai dan memastikan anak menepatinya. Misalnya:

-Hanya memperbolehkan anak menggunakan gawai saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).

-Tidak menggunakan gawai saat makan.

-Menggunakan gawai hanya untuk keperluan pembelajaran.

Orangtua juga dapat memerhatikan bahwa ruangan ber-AC dapat meningkatkan risiko mata kering. Orangtua juga bisa memberikan pelindung layar untuk melindungi mata anak dari paparan sinar biru.

Setelah PJJ selesai, orangtua dapat mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Kemudian, mengajak anak untuk beraktivitas melihat pemandangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, pungkas Feti.  


Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online

Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya