Liputan6.com, Jakarta Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki vaksin COVID-19 dalam negeri dan menjadi produsen yang mandiri.
“Kita perlu memiliki vaksin yang dibuat di dalam negeri, kita perlu menjadi produsen. Potensi itu ada karena salah satunya kita punya BioFarma yang jadi produsen vaksin selama ini,” kata Dicky melalui pesan suara ditulis Senin (4/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, produksi vaksin dalam negeri juga perlu dibantu oleh berbagai lembaga riset. Vaksin masih diperlukan di Indonesia mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan diprediksi akan berlangsung lama.
“COVID-19 ini potensi selesainya lama ditambah munculnya varian baru. Di sisi lain populasi yang besar membutuhkan vaksin yang banyak,” ujarnya.
Jika Sudah Produksi Sendiri
Jika Indonesia sudah memiliki vaksin COVID-19 yang produksi dari hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri, maka akan menjadi dasar yang kokoh untuk vaksin selanjutnya.
“Ketika sudah ada satu saja vaksin yang murni dibuat di dalam negeri, ya itu akan menjadi fondasi yang kokoh untuk tahapan produksi vaksin berikutnya,” dia menegaskan.
“Ini bukan hanya bicara tentang pandemi COVID-19 saja, tapi juga untuk tantangan epidemi yang sudah ada atau yang berikutnya. Jadi, adanya produksi vaksin dalam negeri seperti vaksin Merah Putih sangat amat strategis dan vital.”
Advertisement
Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
Dicky juga menanggapi terkait produksi vaksin Merah Putih yang merupakan vaksin buatan anak bangsa.
“Menurut saya (produksi vaksin Merah Putih) tahapannya masih berjalan normal dan sesuai dengan kaidah. Sejauh ini enggak ada masalah yang saya lihat terkait vaksin Merah Putih,” katanya.
Ia menambahkan, berbagai vaksin sebelum COVID-19 seperti vaksin polio sudah diproduksi di Indonesia. Walau demikian, hingga kini belum ada yang 100 persen proses dari hulu ke hilirnya murni dilakukan di Indonesia.
“Sejauh ini belum ada, jadi vaksin Merah Putih ini pertama kali, makanya sangat strategis dan harus didukung.”
“Ini akan jadi catatan sejarah dan nanti kita akan lihat hasilnya. Banyaknya pilihan riset akan membuka semakin banyak peluang karena enggak ada jaminan juga semuanya berhasil, ini masih panjang perjalanannya,” pungkas Dicky.
Infografis Hoaks Terkini Seputar Vaksin COVID-19
Advertisement