Epidemiolog: COVID-19 Berpotensi Lama Selesai, Produksi Vaksin Dalam Negeri Jadi Hal Vital

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki vaksin COVID-19 dalam negeri dan menjadi produsen yang mandiri.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Okt 2021, 14:18 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak dalam program Vaksinasi Keliling di RPTRA Pulo Besar, Sunter Jaya, Jakarta, Selasa (12/7/2021). Kementerian Kesehatan mengalokasi 20 juta dosis vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun yang diberikan secara bertahap (merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Liputan6.com, Jakarta Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki vaksin COVID-19 dalam negeri dan menjadi produsen yang mandiri.

“Kita perlu memiliki vaksin yang dibuat di dalam negeri, kita perlu menjadi produsen. Potensi itu ada karena salah satunya kita punya BioFarma yang jadi produsen vaksin selama ini,” kata Dicky melalui pesan suara ditulis Senin (4/10/2021).

Ia menambahkan, produksi vaksin dalam negeri juga perlu dibantu oleh berbagai lembaga riset. Vaksin masih diperlukan di Indonesia mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan diprediksi akan berlangsung lama.

“COVID-19 ini potensi selesainya lama ditambah munculnya varian baru. Di sisi lain populasi yang besar membutuhkan vaksin yang banyak,” ujarnya.


Jika Sudah Produksi Sendiri

Jika Indonesia sudah memiliki vaksin COVID-19 yang produksi dari hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri, maka akan menjadi dasar yang kokoh untuk vaksin selanjutnya.

“Ketika sudah ada satu saja vaksin yang murni dibuat di dalam negeri, ya itu akan menjadi fondasi yang kokoh untuk tahapan produksi vaksin berikutnya,” dia menegaskan.

“Ini bukan hanya bicara tentang pandemi COVID-19 saja, tapi juga untuk tantangan epidemi yang sudah ada atau yang berikutnya. Jadi, adanya produksi vaksin dalam negeri seperti vaksin Merah Putih sangat amat strategis dan vital.”


Dukung Produksi Vaksin Merah Putih

Dicky juga menanggapi terkait produksi vaksin Merah Putih yang merupakan vaksin buatan anak bangsa. 

“Menurut saya (produksi vaksin Merah Putih) tahapannya masih berjalan normal dan sesuai dengan kaidah. Sejauh ini enggak ada masalah yang saya lihat terkait vaksin Merah Putih,” katanya.

Ia menambahkan, berbagai vaksin sebelum COVID-19 seperti vaksin polio sudah diproduksi di Indonesia. Walau demikian, hingga kini belum ada yang 100 persen proses dari hulu ke hilirnya murni dilakukan di Indonesia.

“Sejauh ini belum ada, jadi vaksin Merah Putih ini pertama kali, makanya sangat strategis dan harus didukung.”

“Ini akan jadi catatan sejarah dan nanti kita akan lihat hasilnya. Banyaknya pilihan riset akan membuka semakin banyak peluang karena enggak ada jaminan juga semuanya berhasil, ini masih panjang perjalanannya,” pungkas Dicky.  


Infografis Hoaks Terkini Seputar Vaksin COVID-19

Infografis Hoaks Terkini Seputar Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya