Saham Trimegah Sekuritas Terbang 22,64 Persen, Ada Apa?

Saham PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) melonjak 22,64 persen ke posisi Rp 390 per saham pada sesi pertama, Senin, 4 Oktober 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2021, 12:59 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) melonjak signifikan pada perdagangan sesi pertama, Senin (4/10/2021).

Mengutip data RTI, saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)  melonjak 22,64 persen ke posisi Rp 390 per saham. Saham TRIM berada di level tertinggi Rp 394 dan terendah Rp 318.  Total frekuensi perdagangan 12.119 kali dengan volume perdagangan 1.863.784. Nilai transaksi Rp 68,4 miliar.

Penguatan saham TRIM ini juga terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik signifikan. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melambung 1,5 persen ke posisi 6.322,43. Indeks LQ45 naik 2,22 persen ke posisi 905,64. Seluruh indeks acuan kompak menguat.

Sementara itu, sepanjang tahun berjalan 2021, saham TRIM melambung signifikan. Saham TRIM naik 238,30 persen ke posisi Rp 318 per saham.

Saham TRIM berada di level tertinggi Rp 378 dan terendah Rp 88 per saham. Total volume perdagangan 3.428.567.300. Nilai transaksi Rp 888,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 235.579 kali.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Semester I 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk membukukan pendapatan Rp 234,67 miliar pada semester I 2021. Realisasi pendapatan ini tumbuh 21,61 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 192,96 miliar.

Perseroan membukukan pendapatan dari jasa kegiatan manajer investasi naik dari Rp 60,55 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 71,5 miliar. Komisi perantara perdagangan efek melonjak dari Rp 31,11 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 60,07 miliar pada semester I 2021. Keuntungan perdagangan efek naik dari Rp 17,96 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 37,6 miliar pada semester I 2021.

Di sisi lain, pendapatan dividen dan bunga turun dari Rp 62,27 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 47,5 miliar pada semester I 2021. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek susut menjadi Rp 12,56 miliar pada semester I 2021. Jasa penasihat investasi turun dari Rp 7,83 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 5,14 miliar pada semester I 2021.

Beban usaha tercatat Rp 162,17 miliar pada semester I 2021. Realisasi beban usaha itu naik 4,8 persen dari Rp 154,65 miliar pada semester I 2020. Laba usaha naik 89,2 persen dari Rp 38,30 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 72,5 miliar pada semester I 2021.

Perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 790,9 persen dari Rp 3,67 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 32,7 miliar pada semester I 2021.

Total liabilitas turun dari Rp 1,8 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 1,72 triliun pada Juni 2021.Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 853,5 miliar pada Juni 2021. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 511,14 miliar pada 30 Juni 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya