Maskapai Ini Menyediakan Biaya Penerbangan Kelas Ekonomi Terbaik

Berikut adalah maskapai terbaik dengan biaya penerbangan ter-murah dan terjangkau.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Okt 2021, 10:31 WIB
Ilustrasi pesawat sedang mengudara (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda ingin mengikuti penerbangan yang bagus tanpa menghabiskan banyak uang, kini ada kelas ekonomi top baru.

Japan Airlines yang berbasis di Tokyo, menurut perusahaan riset Skytrax, yang merilis hasil terbaru dari peringkat tahunan "World’s Best Airlines" menempati posisi di depan runner-up Qatar Airways dan Singapore Airlines.

Survei oleh Skytrax itu, dilakukan terhadap lebih dari 13,4 juta pelanggan maskapai di 356 maskapai global yang berbeda, seperti dikutip dari CNBC Make it, Senin (4/10/2021).

Jika Anda berminat pada penerbangan dengan harga terjangkau, Anda bisa melihat AirAsia di Malaysia atau Southwest Airlines yang berbasis di Dallas, Amerika Serikat.

Kedua maskapai tersebut menduduki peringkat teratas dengan biaya penerbangan berbiaya rendah tahun ini.

Southwest mendapat skor sangat tinggi pada kenyamanan kursi, WiFi, serta makanan ringan dan minuman gratis pada penerbangan lebih dari 250 mil.

Sementara AirAsia, mendapat pujian untuk WiFi dalam penerbangan dan fasilitas stopkontak di kursi penumpang.

Kursi kelas ekonomi Japan Airlines dirancang untuk meniru jenis kemewahan yang biasanya Anda temukan di kursi first class.

Kursi ekonomi di maskapai tersebut menawarkan ukuran yang lebih lebar dan ruang kaki bagi penumpang daripada banyak operator lain — ruang kaki hingga empat inci lebih lebar daripada standar industri, menurut NerdWallet.

Wisatawan dengan penerbangan jarak jauh ke Tokyo dari kota-kota seperti New York, Los Angeles, Chicago, atau London dapat mengharapkan menu makanan penerbangan seperti mi soba Jepang dan salmon asap.

"Pengalaman ini dirancang untuk memastikan bahwa pelanggan di semua kelas dapat merasakan layanan premium," kata pihak Japan Airlines dalam sebuah pernyataan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Halangan Beroperasi Karena Pandemi COVID-19

Ilustrasi penumpang pesawat (Dok.Unsplash/ Suhyeon Choi)

Di sisi lain, pelancong internasional dari AS harus mengikuti aturan Jepang seperti menunjukkan bukti vaksinasi, dan karantina selama 10 hari setelah memasuki negara itu.

Adapun AirAsia, maskapai Malaysia yang hanya meluas ke satu tujuan AS - Honolulu - dan sebagian besar pelancong AS saat ini dilarang memasuki Malaysia, karena pembatasan COVID-19.

Southwest, sementara itu, tampaknya telah melakukan pemulihan yang luar biasa.

2020 lalu, maskapai tersebut melaporkan kerugian tahunan pertamanya — USD 3,1 miliar — sejak 1972. Namun bantuan pemerintah federal dan peningkatan yang stabil pada pelancong domestik yang kembali mengikuti penerbangan menyebabkan penjualan sebesar USD 4 miliar selama kuartal kedua tahun ini saja, menurut laporan Southwest pada Juli 2021.

Namun, maskapai ini telah meninggalkan banyak pemesanan penerbangan, karena faktor cuaca dan kekurangan staf menyebabkan ratusan penerbangan Southwest dibatalkan dan ditunda selama musim panas.

"Sementara peningkatan pesat permintaan perjalanan pada bulan Juni memberikan stabilitas pada posisi keuangan kami, hal itu berdampak pada operasi kami setelah periode permintaan yang berkepanjangan akibat pandemi," kata CEO Southwest, Gary Kelly dalam rilis pendapatan perusahaan itu pada Juli 2021.

Kelly berencana untuk mundur pada 2022. Ia mengatakan kepada CNBC bahwa tugasnya akan digantikan oleh Bob Jordan. 

Ia juga mengungkapkan bahwa Southwest sedang dalam proses meningkatkan perekrutan untuk memenuhi peningkatan permintaan, dengan rencana untuk menambah 8.000 karyawan selama tahun depan.

"Kami tidak akan mengulangi musim panas lalu," kata Jordan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya