PPKM Jawa Bali Diperpanjang, Daerah Level 3 Tambah Jadi 107 Kabupaten Kota

PPKM Level di Jawa-Bali dilanjutkan selama dua minggu ke depan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Okt 2021, 16:12 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers evaluasi perpanjangan PPKM level.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut PPKM Level di Jawa-Bali diperpanjang selama dua minggu kedepan. Tingkat vaksinasi, khususnya pada lansia akan jadi indikator penurunan maupun peningkatan level PPKM.

Menko Luhut menyebut masih ada 20 kabupaten/kota yang bertahan di PPKM Level 2, dan di Level 3 bertambah dari 84 kabupaten kota menjadi 107 kabupaten kota.

Alasannya karena sejumlah kabupaten/kota yang sebelumnya di level dua belum mampu mencapai target vaksinasi sebagai syarat tetap berada di PPKM Level 2.

“Syarat minimum cakupan vaksinasi lansia untuk penurunan level PPKM dari 3 ke 2 dan 2 ke 1 yang diberlakukan sejak 13 September 2021 mampu meningkatkan kecepatan vaksinasi lansia di jawa bali secara signifikan,” kata Menko Luhut, dalam konferensi Pers PPKM, Senin (4/10/2021).

Saat ini tingkat vaksinasi dosis 1 untuk Jawa Bali sudah mencapai 37 persen per 30 Sept 2021, naik hampir 5 persen dari 13 September 2021.

Dengan begitu, situasi Pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan selama dua minggu belakangan ini. Kasus konfirmasi nasional turun 98 persen dan Kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 juli 2021 lalu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peningkatan Testing

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan Konferensi Pers Perkembangan PPKM pada Senin (20/9/2021).

Menko Luhut menyebut tingkat reproduksi efektif kasus Covid-19 di Jawa Bali juga sudah berada dibawah 1, sementara khusus untuk Bali masih di angka 1.

Selain itu jumlah testing yang dilakukan per hari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada dibawah 1.

“Jadi tidak benar kalau angka testing itu terjadi penurunan, hingga saat ini pemerintah menggencarkan testing di angka rata-rata 175 ribu, kami akan berupaya untuk sampai ke rata-rata 400 ribu, tapi secara perlahan kami usahakan di 175 ribu sampai 250 ribu,” tutur Menko Luhut.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya