Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau dan berdialog terkait perkembangan pemulihan ekonomi di Kota Maluku sekaligus perkembangan dari penanganan COVID-19.
Melalui dukungan yang diberikan, diharapkan terjalin kolaborasi dalam mengatur aspirasi masyarakat dan mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Advertisement
“Harapan pemerintah, KUR dapat membantu UMKM dan menopang percepatan pemulihan ekonomi nasional, termasuk membantu pengusaha UMKM di Kota Ambon ini untuk dapat bertahan di tengah pandemi,” jelas dia, Senin (4/10/2021).
Kegiatan tersebut menjadi aksi nyata Pemerintah dalam mengoptimalkan penyaluran KUR di Provinsi Maluku bersama stakeholders penyalur dan penjamin KUR, yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Askrindo, dan Jamkrindo.
“Semoga KUR dapat terus mendampingi UMKM mengembangkan usaha dalam memulihkan perekonomian daerah maupun nasional,” kata Menko Airlangga.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, melaporkan pencapaian realisasi KUR di masa pandemi tahun 2020 tercatat Rp 198,53 triliun lebih tinggi dibandingkan masa pra-COVID 2019 yang sebesar Rp 140,1 triliun.
Pada dua tahun terakhir ini, pemerintah telah membuat berbagai program kebijakan KUR dan pembiayaan bagi UMKM, di antaranya memberikan tambahan subsidi bunga sebesar 3 persen pada 2021 sehingga suku bunga menjadi hanya 3 persen sampai akhir 2021.
Peningkatan plafon KUR juga ditingkatkan dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun, menaikkan plafon KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta.
Serta mewajibkan peningkatan ketentuan porsi kredit UMKM menjadi paling sedikit sebesar 30 persen pada Juni 2024.
Kinerja penyaluran KUR terus meningkat, realisasi di 2021 sampai 27 September 2021 telah mencapai Rp 200,26 triliun dan diberikan kepada 5,39 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp 321 triliun dengan NPL tetap terjaga di kisaran 1,14 persen.
Penyaluran KUR di Provinsi Maluku sejak Januari hingga 27 September 2021 telah mencapai Rp 768,51 miliar kepada 26.660 debitur. Porsi penyaluran KUR di Provinsi Maluku selama 2021 per sektor terbesar adalah antara lain.
- Sektor perdagangan (55,66 persen)
- Sektor jasa (19,25 persen)
- Sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (12,72 persen)
Sektor pertanian dan perikanan merupakan salah satu sektor pendukung ekonomi Provinsi Maluku yang dibuktikan dengan realisasi KUR yang tercatat sebesar Rp97,78 miliar (12,72 persen) dan 56,48 miliar (7,35 persen).
Sementara itu, penyaluran KUR di Kota Ambon sejak Januari 2021 sampai 1 Oktober 2021 telah mencapai Rp 131,6 miliar kepada 4.081 debitur. Porsi penyaluran KUR di Kota Ambon selama 2021 per sektor terbesar yaitu sektor perdagangan, jasa serta pertanian, perburuan, dan kehutanan.
Peluang KUR
Komposisi penyaluran KUR pada sektor pertanian dan perikanan di Ambon tercatat masing-masing sebesar Rp4,51 miliar (3,43 persen) dan Rp2,88 miliar (2,18 persen).
“Hal ini menandakan masih terbukanya peluang penyaluran KUR pada kedua sektor tersebut,” imbuh Iskandar.
Masih dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Ambon, Airlangga mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Pertumbuhan ekonomi sudah baik di Maluku, PDRB Kuartal 2-2021 yaitu 4,53 persen. Ini sudah berada dalam jalur positif. Kita akan terus dorong bahwa ekonomi rakyat terus digelontorkan,” jelas Airlangga.
Pemerintah akan terus mendorong Program Kartu Prakerja, jumlah penerimanya di 2021 di Maluku meningkat dua kali lipat dibandingkan 2020. Wilayah timur akan menjadi prioritas karena banyaknya peminat dari anak muda yang ingin melakukan pendaftaran dan pelatihan.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement