5 Fakta soal Sungai Cisadane Tangsel Berubah Warna Jadi Merah

Unggahan video yang memperlihatkan aliran Sungai Cisadane di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bercampur dengan air berwarna merah seperti darah belakangan menjadi sorotan warga dan viral di sosial media.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 04 Okt 2021, 19:02 WIB
Tangkapan layar video viral pencemaran Sungai Cisadane di Tangsel. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Unggahan video yang memperlihatkan aliran Sungai Cisadane di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bercampur dengan air berwarna merah seperti darah belakangan menjadi sorotan warga dan viral di sosial media.

Diketahui, video tersebut direkam oleh salah seorang warga yang hendak memancing di Sungai Cisadane.

"Pencemaran Kali Cisadane, tolong pemerintah setempat diperhatikan. Ini ya dari pabrik pengolahan plastik membuang limbah berwarna merah kaya begini nih," ungkap warga sembari merekam limbah tersebut seperti dikutip Liputan6.com, Minggu 3 Oktober 2021.

Warga yang semula berniat ingin memancing, akhirnya urung. Mereka lebih memilih merekam aliran Sungai Cisadane yang berubah warna itu.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pun turun langsung mengusut kasus pencemaran limbah cair berwarna merah darah di aliran Sungai Cisadane tersebut.

 

Berikut deretan fakta terkait video viral aliran Sungai Cisadane di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berubah warna menjadi merah dihimpun Liputan6.com:

 


1. Direkam Warga yang Ingin Memancing

Tangkapan layar video viral pencemaran limbah merah darah di Sungai Cisadane kawasan Tangsel. (Istimewa)

Sebuah video yang memperlihatkan pencemaran limbah di Sungai Cisadane di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) viral di media sosial. Limbah berwarna merah seperti darah itu mengalir di sungai.

Video pencemaran limbah itu diduga direkam oleh warga yang tengah memancing di pinggir Sungai Cisadane kawasan Tangsel.

Mereka terkejut melihat cairan berwarna merah darah keluar dari saluran pembuangan salah satu pabrik di bantaran sungai tersebut.

"Pencemaran Kali Cisadane, tolong pemerintah setempat diperhatikan. Ini ya dari pabrik pengolahan plastik membuang limbah berwarna merah kaya begini nih," ungkap warga sembari merekam limbah tersebut seperti dikutip Liputan6.com, Minggu 3 Oktober 2021.

Warga yang semula ingin memancing, langsung mengurungkan niatnya dan memilih merekam pencemaran limbah tersebut. Diduga, pencemaran Sungai Cisadane ini terjadi di Kecamatan Serpong.

 


2. Pemkot Tangsel Turun Langsung ke Lapangan

Foto udara memperlihatkan alat berat memindahkan tumpukan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang masuk ke area Sungai Cisadane, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (3/6/2020). Sebelumnya, pada Jumat (22/5/) lalu turap yang menopang TPA tersebut jebol. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kadis Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Toto Sudarto membenarkan kejadian di Sungai Cisadane.

Menurut Toto, petugas gabungan tengah berada di lokasi sejak awal info pencemaran tersebut didapatkan.

"Petugas gabungan sudah di lapangan, mengecek langsung kebenarannya seperti apa," kata Toto.

 


3. Diduga dari Limbah Plastik

Pekerja menggunakan alat berat mengeruk sampah yang longsor di TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sebtu (23/5/2020). Turap penahan sampah TPA Cipeucang longsor pada 22 Mei 2020 dan hampir menutupi aliran Sungai Cisadane yang berada di sebelahnya. (merdeka.com/Dwi Narwoko

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Budi menjelaskan, pihaknya bersama Satpol PP Tangsel telah turun langsung memeriksa lokasi diduga pembuangan limbah cair ke aliran Sungai Cisadane.

Pihaknya menduga, limbah berwarna merah darah itu berasal dari pengepul plastik bekas di sekitar lokasi.

"Untuk penanganannya tadi pagi tim DLH dengan Pol PP sudah turun ke lokasi pengepul plastik bekas yang diduga membuang limbah berwarna merah," kata Budi saat dikonfirmasi, Minggu 3 Oktober 2021.

 


4. Ambil Sampel Air

Seorang nelayan tengah mencari cacing sutra di sungai cisadane Tangerang, Senin (30/11/2020). Cacing sutra tersebut memiliki nilai ekonomis bagi para nelayan yang nantinya akan di jual untuk pakan ikan hias dan kosmetik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Budi, Dinas Lingkungan Hidup Tangsel telah mengambil sampel air Sungai Cisadane yang tercemar dan zat pewarna merah darah tersebut.

"Tim LH sudah ambil sampel baik di air sungai maupun zat pewarna yang dibuang untuk dianalisa laboratorium," terang dia.

 


5. Asal Limbah

Seorang nelayan tengah mencari cacing sutra di sungai cisadane Tangerang, Senin (30/11/2020). Cacing sutra tersebut memiliki nilai ekonomis bagi para nelayan yang nantinya akan di jual untuk pakan ikan hias dan kosmetik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Budi kembali menekankan bahwa lokasi diduga pembuang limbah cair itu adalah tempat pengumpulan barang bekas, bukan pabrik sebagaimana yang diinformasikan masyarakat ke media sosial.

"Sekadar informasi bahwa kegiatan tersebut bukan pabrik atau industri. Tapi pengepul plastik bekas yang dicuci dengan air sungai sebelum dikirim ke pabrik pengolah biji plastik yang lokasinya di luar Tangsel," tegas Budi.

 

(Deni Koesnaedi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya