Aliran Dana Investor Asing Berpotensi Kembali Masuk pada Kuartal IV 2021

Head of Investment Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, investor asing masuk ke pasar saham Indonesia masih terbuka lebar pada kuartal IV 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2021, 22:56 WIB
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Analis prediksi, aliran dana investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia pada kuartal IV 2021. Ini didukung kondisi kasus COVID-19 yang mulai terkendali dan valuasi saham di Indonesia masih murah.

Head of Investment Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, aliran dana investor asing masuk ke pasar saham Indonesia masih terbuka lebar pada kuartal IV 2021. Hal ini seiring laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berpeluang naik dan perbaikan ekonomi Indonesia.

“Dari sisi kesehatan Indonesia cukup baik. Kasus COVID-19 sudah turun, PPKM diperlonggar dan program vaksinasi COVID-19 sudah baik,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (4/10/2021).

Sedangkan dari sentimen global, menurut Wawan, isu tapering off the Fed akan berdampak dalam jangka pendek. Meski demikian, ia menilai tapering atau pengurangan stimulus ini dilakukan seiring ekonomi Amerika Serikat (AS) dipandang lebih baik. "Dalam jangka panjang baik untuk global. Investor akan melihat negara berkembang yang ekonomi cukup baik,” ujar Wawan.

Ia menambahkan, valuasi saham di Indonesia masih murah sehingga potensi investor asing masuk masih besar. “Price earning ratio (PER) dari LQ45 19 kali. Rata-rata lima tahun pernah sentuh 20-23 kali. Ini masih murah PER nya karena earning sedang turun karena pandemi COVID-19,” tutur dia.

Namun, PER tersebut menurut Wawan akan meningkat pada akhir 2021 hingga 2022.

Hal senada dikatakan Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas. Ia menuturkan, ada harapan aliran dana investor asing masuk ke pasar saham seiring keadaan ekonomi domestik sudah mulai berangsur membaik. Ini ditunjukkan dari data manufaktur.

“Dilihat dari rilis PMI yang kembali ke zona ekspansi berada di 52,2 pada September ini. Faktor penurunan kasus COVID-19 dan pandemi yang terkendali menjadi alasan utamanya,” ujar dia.

Selain itu, ia menambahkan, pemulihan aktivitas konsumsi yang meningkat menjadi salah satu sentimen positif untuk IHSG. Ditambah vaksinasi COVID-19 yang terus digencarkan dan penurunan kasus COVID-19 menjadi alasan utama untuk ciptakan pertumbuhan ekonomi ke depan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Target IHSG 2021

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga akhir 2021, Sukarno prediksi IHSG akan berada di posisi 6.400-6.500.

Sementara itu, Wawan perkirakan IHSG bakal di kisaran 6.500-6.600. Wawan menuturkan, penguatan IHSG itu didorong pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih terus berlangsung hingga akhir 2021 tetapi ada sejumlah kelonggaran. Selain itu, harga batu bara stabil di harga tinggi juga jadi katalis positif untuk IHSG.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli investor asing mencapai Rp 1,9 triliun pada Senin, 4 Oktober 2021. Hal itu mendorong total aksi beli investor asing sentuh Rp 17,9 triliun pada 2021.

IHSG pun naik 1,83 persen pada Senin, 4 Oktober 2021 ke posisi 6.342,69. Secara year to date, IHSG menguat 6,08 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya