Liputan6.com, Jakarta - Produk lokal belakangan ini semakin berkembang dan diminati. Salah satunya adalah Beazt footwear (@beazt.id) yang merupakan brand sepatu asal lokal Jakarta yang didirikan oleh Arief Juntara pada 2018. Beazt dikenal sebagai brand sepatu skateboard yang juga aktif di skena music.
Sejak memulai usaha, founder dari Beazt Arief Juntara yang biasa dipanggil “Tara” ini sempat merasa kewalahan menjalankan brandnya seorang diri. Sampai akhirnya di tahun 2019 Tara mengajak Rachmat Firdaus atau Mamie sebagai tandemnya. Pada konsep awalnya Tara ingin merilis sepatu skateboard karena dia merasa memahami kebutuhan “anak” skate.
Tara dan Mamie sudah berteman beberapa tahun sebelum mereka memulai brand Beazt. Karena memiliki ketertarikan dan hobi yang sama yaitu musik, membuat image Beazt menjadi kental di kalangan para musisi terutama anak band.
Baca Juga
Advertisement
"Kami berdua ini notabenenya anak-anak yang doyan ngeband & aktif nongkrong di scene musik indie. Membuat campaign dari Beazt lebih condong ke musik. Beazt jadi sering berkolaborasi dengan band-band merilis sepatu merchandise-nya," terang Tara.
Dilihat dari Instagram @beazt.id, sejauh ini sudah berkolaborasi dengan beberapa band yang cukup dikenal di Indonesia. Adapun band-band yang mereka ajak kolaborasi yaitu Deadsquad, The Upstairs, Modern Guns, Sisitipsi, Pee Wee Gaskins dan masih ada beberapa band lagi yang akan bekerjasama dengan brand ini.
Tak hanya sebatas merilis merchandise sepatu band, rilisan mereka juga sangat diburu oleh para fans dan kolektor sepatu. Di setiap rilisan collabs-nya selalu ludes dalam hitungan menit bahkan hanya 2 menit.
“Kita di setiap kolaborasi selalu usahain buat menuangkan karya dari si kolaborator untuk di tuangkan ke dalam produknya, seperti lirik & artwork dari album mereka contohnya,” ujar Tara.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kalangan Remaja
Tak heran rilisan dari Beazt selalu jadi buruan yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya. Campaign dari Beazt juga sedikit berbeda dari kebanyakan brand lokal lainnya. Mereka membuat sepatu dengan midsole yang dikelilingi lirik lagu dari band deathmetal asal Jakarta “Deadsquad”, terkesan seperti mantra yang melingkar di sepatu.
Mereka juga sempat memasang billboard dengan ukuran besar di jalan utama di bilangan Depok. Di tahun ke-3 kini Beazt mampu menjual ratusan hingga ribuan sepatu setiap bulannya. Diakui Tara, rata-rata penggemar merek sepatu ini di dominasi oleh kalangan remaja.
Kedepannya Beazt dikabarkan juga akan melebarkan sayapnya keluar scene musik, terlihat dari media sosial beberapa influencer otomotif dan youtuber yang terlihat memakai sepatu dari merk ini.
"Dari Beazt kita sudah bisa melihat bahwa brand lokal Indonesia saat ini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Hadirnya brand-brand serupa juga mampu meningkatkan daya beli dan bangga dengan produk buatan dalam negeri," pungkasnya.
Advertisement