PBB Sentil Demokrat: SBY Baca Pidato yang Didraft Yusril

Solihin Pure menyentil Demokrat, yang menyinggung Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra terkait intelektua dan dianggap instabilitas.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Okt 2021, 08:30 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra melambaikan tangan saat penetapan partai peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (6/3). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Solihin Pure menyentil Demokrat, yang menyinggung Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra terkait intelektua dan dianggap instabilitas.

Adapun pernyataan itu sempat dilontarkan oleh Juru Bicara Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra saat konferensi pers beberapa hari lalu.

Solihin menuturkan, berdasarkan KBBI, intabilitas bermakna dalam keadaan goyah. " Di mana letaknya? Bukankah selama ini Bang Yusril tak goyah apalagi mundur," kata dia dalam keterangan diterima, Selasa (5/10/2021).

Solihin pun menyebut Yusril memiliki intelektual tinggi. Terbukti, terbukti sebagai penulis dan penyusun naskah pidato tiga Presiden RI sekaligus, mulai dari Soeharto, Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau intelektuakitas Prof Yusril diragukan, kok tiga Presiden, termasuk SBY, baca pidato yang didraft orang yang enggak jelas intelektuakitasnya? bingung saya," kata Solihin.

Bahkan, lanjut dia, untuk SBY sendiri, Yusril pernah menulis hingga 300 naskah pidato. Sedangkan untuk Presiden Soeharto, ada 204 naskah.

"Jadi, Bung Herzaky ini sama saja menyerang bapaknya AHY, yakni SBY yang mantan Presiden RI ke-6 itu. Begitu juga Presiden ke-2 Soeharto dan ke-3 Habibie yang memakai jasa Prof Yusril," kata Solihin.

 


Pernyataan Demokrat

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra memperhatikan intrabilitas emosi Yusril.

Bahkan, disebutnya intelektual Yusril perlu dipertanyakan saat menyebut SBY tak bisa maju menjadi Capres di Pemilu 2004 jika tak didukung oleh PBB.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya