Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan langkah transformasi BUMN dalam beberapa tahun terakhir yang dilakukan membuahkan hasil baik. Terlihat pada kenaikan pendapatan dan laba bersih seluruh perusahaan negara atau BUMN melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ini diungkapkan Erick Thohir pada Ulang Tahun ke-57 RNI dan peringatan Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Advertisement
"Tidak mungkin kita bicara transformasi BUMN hanya sekedar banner, hasilnya. Dan hasilnya terlihat hari ini, kita bicara korporasi kita bisa lihat kontribusi kita di kala Covid Rp 337 triliun kalau bicara revenue naik Rp 96 triliun. Kita punya tahun kemarin semester I itu Rp 6 triliun, kumulatif satu tahun Rp 13 triliun, tahun ini semester I sudah Rp 26 triliun. Karena apa, karena transformasi, efisiensi dan kita pastikan ikuti satu persatau," kata dia.
Tansformasi human capital pada BUMN akan dilanjutkan. Hasilnya pun dikatakan sudah terlihat dari apresiasi Komite ASN ke BUMN.
Khusus di pangan, langkah transformasi BUMN dipastikan akan berlanjut hingga tahun depan. Sektor pangan akan dijadikan sebagai penggerak ekonomi Indonesia ke depan melalui transformasi holding BUMN pangan.
Bahkan dia menegaskan untuk tidak segan-segan merombak jajaran direksi dan komisaris di BUMN pangan apabila kinerjanya dinilai tidak memuaskan.
Namun ia menegaskan perombakan yang terjadi bukan dikarenakan faktor suka tidak suka secara personal, melainkan dinilai dari kinerja dan komitmen perorangan dalam mengembangkan perusahaan.
"Saya akan sangat serius memantau pangan satu tahun ke depan. Dan mohon maaf, yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti. Dan ini sudah terjadi di banyak BUMN, jadi nggak kaleng-kaleng ngomongnya, saya pastikan saya ganti. Tapi bukan karena suka dan tidak suka," ujar Erick Thohir.
Bicara Pergantian Direksi
Dia memastikan jika langkah pergantian bersifat obyektif dengan melihat dari 20 jajaran direksi BUMN yang diundang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 18 Oktober 2021, 40 persen merupakan direksi yang dipilih menteri sebelumnya dan tidak diganti karena kinerjanya yang baik.
"Dari 20 BUMN, 30 sampai 40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya. Tidak saya ubah. Karena kita manage sesuatu bukan karena suka dan tidak suka, tapi hasilnya yang saya lihat," kata Erick Thohir.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Erick Thohir mengatakan dirinya telah menjalankan transformasi BUMN dengan perampingan perusahaan yang dinilai terlalu banyak jumlahnya dan memfokuskan bidang usaha yang sebelumnya tidak efisien.
Erick berfokus pada transformasi human capital dengan mengganti jajaran direksi yang berkinerja buruk dengan yang lebih baik, agar sejumlah perusahaan BUMN bisa menghasilkan keuntungan bagi negara.
"Di mana BUMN ini terlalu besar sehingga sulit diawasi. Lalu juga terlalu banyak bisnisnya, sehingga tidak ada fokusnya. Dan juga human capital-nya tidak mungkin kita bertransformasi secara bisnis model ataupun jenis usaha tanpa ada transformasi human capital," katanya.
Advertisement