Liputan6.com, Surabaya - Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni merilis buku biografi perjalanan politiknya dalam judul "Arif Fathoni SH: Dua Tahun Bersama Rakyat" di Surabaya, Selasa (5/10/2021).
Toni juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini menjelaskan, buku biografinya tersebut menceritakan banyak kisah dan perjuangan yang dilaluinya mulai dari masa kecilnya di Lamongan, masa mudanya saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya.
Advertisement
Saat itu, Toni menjadi aktivis mahasiswa dengan sederet jabatan mulai dari Ketua Senat Mahasiswa Hukum Ubhara, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ubhara Surabaya, Koordinator Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (Ismahi) Jatim hingga Wakil Ketua Pengurus Pusat Ismahi.
Usai dibangku perkulian, Toni sempat menjadi wartawan di salah satu media lokal di Surabaya. Namun hal itu tidak berselang lama ketika Toni memutuskan menjadi advokat. Di sela-sela kesibukannya sebagai advokasi, Toni juga masuk dunia politik.
Saat di dunia politik itu, Toni memilih Partai Golkar sebagai bagian dari kiprah politiknya di masa depan. Akhirnya Toni menemukan jalan kesuksesannya pada saat terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Surabaya hingga akhirnya menjadi anggota DPRD Surabaya dengan jabatan Ketua Fraksi Golkar.
Sebuah jabatan yang tentu tidak didapat dengan mudah. Jalan terjal mengadang mampu dilalui hingga berada di posisinya saat ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berani Bermimpi
Bagi Toni setiap orang pasti memiliki mimpi. Namun tidak semua orang berani bermimpi dengan ketiadaan niat, strategi, dan usaha untuk mewujudkannya. Padahalkeberanian bermimpi adalah langkah awal menuju kesuksesan.
"Karena siapa mampu bertahan dalam proses pergulatan merebut mimpi-mimpi itu, maka dialah yang akan keluar sebagai pemenang," kata politikus milenial ini.
Ia berharap kiprahnya yang dituangkan dalam buku tersebut menjadi harapan dan inspirasi baru, tidak hanya bagi kalangan muda untuk memiliki keberanian mengambil peran di lingkar politik, tapi juga bagi masyarakat Surabaya, karena dengan jiwa muda harus berani bersuara dan mewarnai pertarungan opini.
Advertisement
