BEI Proses IPO 24 Perusahaan, 14 Catat Aset di Atas Rp 250 Miliar

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebut ada 24 perusahaan dalam pipeline IPO hingga 1 Oktober 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Okt 2021, 14:26 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 24 perusahaan dalam pipeline saham BEI hingga 1 Oktober untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

“Sampai dengan 1 Oktober 2021 terdapat 24 perusahaan dalam pipeline saham BEI dan dua di antaranya merupakan anak perusahaan BUMN,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan dikutip Selasa (5/10/2021).

Adapun dari perusahaan yang ajukan IPO, sebagian besar merupakan perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar. Berikut klasifikasi aset perusahaan yang kini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

-2 perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar)

-8 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar)

-14 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar)

Rincian sektor perusahaan dalam pipeline saham antara lain:

-2 Perusahaan dari sektor Basic Materials

-2 Perusahaan dari sektor Industrials

- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics

- 5 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals

- 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals

- 1 Perusahaan dari sektor Technology

- 3 Perusahaan dari sektor Energy

- 1 Perusahaan dari sektor Financials

- 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate

- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


BEI Proses 2 IPO Anak Usaha BUMN

Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 26 perusahaan sedang proses melakukan penaawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dari 26 perusahaan itu, dua merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hingga 16 September 2021, 38 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dan terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menuturkan, ada satu perusahaan yang tergolong ke dalam startup atau perusahaan rintisan dan merupakan hasil dari binaan dari IDX Incubator.

"Perusahaan ini telah berada di sektor teknologi dan sub sektor. Software dan IT Services, sebuah perusahaan teknologi informasi incubator startup yang membangun produk perangkat lunak,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

Ia menuturkan, proses IPO perusahaan tersebut masih dalam proses book building dalam rangka pembentukan harga belum selesai dilakukan.

Selain itu, ada dua anak usaha BUMN yang sedang proses IPO. “Dari pipeline 26 tersebut ada dua anak usaha BUMN,” ujar dia.

 


Klasifikasi Aset

Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 antara lain:

-4 perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar

-7 perusahaan aset skala menengah atau aset di antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar

-15 perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp 250 miliar

Rincian sektor antara lain:

-1 Perusahaan dari sektor Basic Materials;

- 3 Perusahaan dari sektor Industrials;

- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;

- 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

- 6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

- 1 Perusahaan dari sektor Technology;

- 3 Perusahaan dari sektor Energy;

- 3 Perusahaan dari sektor Financials.

- 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.

- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya