Sakit Kanker Ganas, Komedian Nurul Qomar Tak Mau Mikir soal Kematian

Nurul Qomar mengaku akan terus berupaya untuk bisa sembuh.

oleh Aditia Saputra diperbarui 05 Okt 2021, 17:30 WIB
Potret terbaru pelawak Nurul Qomar yang didiagnosa mengidap kanker usus stadium 4 c (https://www.instagram.com/p/CUW2X5RBW_b/)

Liputan6.com, Jakarta Komedian Nurul Qomar diketahui mengidap kanker ganas usus besar stadium 4C. Dirinya pun sadar penyakit yang dideritanya ini merupakan penyakit yang sudah banyak merenggut nyawa.  

Namun meski begitu, Qomar mengaku dirinya akan tetap berusaha untuk bisa sembuh. Dirinya akan terus berupaya untuk mengobati penyakit yang dideritanya.

Kanker ganas stadium 4C ancamannya umur pendek, biasanya banyak yang lewat (meninggal). Cuma yang saya bangun adalah sebagai manusia harus berusaha, baik secara medis maupun herbal. Nanti ketuk palunya Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Qomar saat dihubungi Senin (4/10/2021).

 

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Yakin

Nurul Qomar (Dok. Pribadi)

Dirinya juga sangat menyakini Tuhan dapat  memberikannya kesembuhan.  

“Saya sangat percaya kuasa Tuhan. Yang penting kita usaha maksimal. Nanti kalau sudah usaha dengan maksimal semoga saja panjang umur," imbuhnya.

 


Kematian

Premier film Perfect Dream (Adrian Putra/bintang.com)

Dalam upaya melawan kanker yang dideritanya, selain berusaha menangani secara medis, Qomar juga terus menjaga kesehatan mentalnya dengan membangun pola pikir yang sehat. 

“Saya nggak berpikir masalah kematian walaupun secara medis kanker ganas stadium 4C itu ancamannya pendek umur. Saya imbangi dengan bangun mindset yang sehat kalau nggak gitu bakal terpuruk dengan keadaan," tuturnya.

 


Mimpi

Selain itu, dalam melawan kanker yang dideritanya juga, pria yang pernah menjabat sebagai rektor dan mantan anggota DPR ini, terus membangun mimpi yang akan direalisasikannya. 

"Kedua terus membangun mimpi kita ke depan itu yang memacu secara psikologis dan meningkatkan imunitas dan mimpi yang kita bangun itu kita realisasikan ke depan dengan paradigma berpikir futuristik tidak berpikir 3 -5 tahun tapi 20 sampai 30 tahun ke depan," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya