Liputan6.com, Jakarta Salah satu barang yang paling sering dipegang dan digunakan dalam keseharian Anda adalah handuk. Mereka sangat berperan untuk membungkus diri dengan permukaan yang halus seusai mandi.
Menariknya, setelah badan Anda kering, justru handuk yang menjadi basah. Ternyata, menjaga kebersihan handuk adalah hal penting yang harus Anda lakukan.
Advertisement
Melansir dari CNN Health, cuci handuk harus dilakukan setidaknya seminggu sekali untuk terhindar dari jamur.
Menurut dosen senior mikrobiologi University of Westminster Manal Mohammad, menggunakan kembali handuk beberapa kali lebih baik bagi lingkungan dan kemungkinan besar tidak akan menimbulkan kekhawatiran.
“Segera cuci setelah Anda mencium bau yang aneh. Itu pasti adalah waktu yang tepat untuk mencuci karena melalui aroma tersebut merupakan indikasi pertumbuhan jamur dan bakteri,” ujar Mohammad.
Selama pandemi masih berlangsung, siapa pun dapat terinfeksi dengan COVID-19. Oleh karena itu, di rumah Anda saja harus menggunakan handuk terpisah.
Kuman dalam Handuk
Setiap kali Anda menggunakan atau menyentuh handuk, memindahkan kuman yang ada di tubuh ke handuk itu.
Itulah mengapa dianjurkan⎼bahkan sebelum pandemi⎼untuk mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik.
"Jika Anda tidak mencuci tangan dengan benar⎼setidaknya selama 20 detik⎼terutama setelah menggunakan toilet karena penuh dengan kuman. Ini dapat dengan mudah berpindah ke handuk Anda," kata Mohammed.
Mencuci handuk dengan barang-barang berisiko tinggi seperti pakaian dalam, mungkin lebih menyimpan jejak kotoran atau bakteri dari infeksi genital yang dapat meningkatkan kemungkinan handuk kita tidak sebersih yang kita inginkan.
Oleh karena itu, untuk alasan yang sama, handuk tidak boleh dicuci dengan barang-barang yang sangat kotor dengan cairan tubuh seperti muntahan. Handuk bekas yang lembab di kamar mandi dapat mendorong pertumbuhan mikroba.
Meskipun sebagian besar kuman ini tidak terlalu berbahaya, beberapa di antaranya⎼termasuk bakteri Staphylococcus⎼dapat menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan, terutama pada orang dengan luka kulit dan orang dengan gangguan kekebalan.
Menurut Mohammed, jamur termasuk patogen yang menyebabkan tinea cruris (gatal selangkangan) yang juga dapat menyebar melalui handuk.
Sementara itu, jamur dermatofita, dapat menyebabkan penyakit kaki atlet bagi yang memiliki kulit sensitif.
Fakta menariknya, sebuah studi pada 2014 tentang handuk tangan dapur menemukan bahwa 89 persen adalah rumah bagi bakteri coliform dan 25 persen memiliki E. coli. Handuk yang dikumpulkan dari rumah tangga menjadi yang terbesar di AS dan Kanada.
Advertisement
Cara Menjaga Kebersihan
Cuci handuk Anda tanpa barang lain jika memungkinkan⎼atau setidaknya tidak dengan barang berisiko tinggi seperti pakaian dalam. Kemudian, gunakan air panas untuk mencuci handuk untuk memastikan menghilangkan kuman.
Saran yang disarankan untuk mencucinya dengan pengaturan ‘panas’ di mesin cuci Anda. Idealnya cuci dengan air panas dengan suhu 60 derajat celsius, tetapi akan lebih baik jika lebih panas.
Jika handuk dicuci dalam kondisi panas misalnya 90 derajat celsius, Anda bisa menambahkan pemutih. Setelah selesai, pastikan Anda menjemur handuk dengan kondisi yang benar-benar kering agar tidak meninggalkan kuman atau bakteri apapun.
Reporter: Caroline Saskia