Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video-on-demand Disney+ meraih pendapatan USD 1,5 Miliar atau sekitar Rp 21,3 Triliun dari biaya langganan secara global. Demikian menurut laporan perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower, sebagaimana dikutip pada Rabu (6/10/2021).
Disney+ melampaui pendapatan USD 1 miliar pada April 2021. Berselang dua bulan, tepatnya pada Juli 2021, Disney+ mengalami lonjakan pendapatan tertinggi yang mencapai 204 persen dibandingkan bulan peluncuran perdananya pada November 2019.
Baca Juga
Advertisement
"Ledakan belanja konsumen kemungkinan dipicu oleh peluncuran konten seperti Black Widow bersama dengan seri terakhir Loki," kata Sensor Tower dalam keterangannya.
Sejak diluncurkan, Disney+ telah ekspansif ke sejumlah sejumlah pasar baru.
"Karena Disney+ terus meluncurkan konten baru dan memperluas ketersediaannya, belanja konsumen kemungkinan akan terus meningkat," tutur Sensor Tower.
Capaian H1 2021
Aplikasi Disney+ kini telah mencapai sekitar 246,7 juta pemasangan baru. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada semester pertama 2021, Disney+ meraih 64 juta pemasangan baru, naik 28 persen secara tahunan dibandingkan dengan dari hampir 50 juta pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Advertisement
Rekor November 2020
Tercatat, Disney+ mencapai pemasangan baru terbesarnya dalam satu bulan pada November 2020.
Kala itu, Disney+ meraih 24,5 juta pemasangan secara global. Lonjakan adopsi bulan itu didorong oleh strategi ekspansi ke pasar Amerika Selatan seperti Brasil dan Argentina.
Infografis Tentang Internet 5G
Advertisement