Terpilih Kelola BTS USO, Jaringan 4G XL Jangkau Mentawai, Nias, dan Natuna

XL Axiata baru saja ditetapkan sebagai operator mitra kerja sama pemerintah dalam program penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T untuk mengelola jaringan 4G USO.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Okt 2021, 14:15 WIB
Seorang warga beraktivitas di dekat infrastruktur jaringan 4G USO yang dikelola XL Axiata di Desa Mekar Jaya, Bunguran Barat, Natuna. (Ist.)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata telah terpilih menjadi salah satu operator mitra kerja sama pemerintah dalam program penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Program ini merupakan bagian dari realisasi jaringan 4G Universal Service Obligation (USO) yang dikoordinasi oleh BAKTI Kemkominfo.

Untuk XL Axiata, partisipasi dalam program ini merupakan bagian komitmen perusahaan memasuki 25 tahun dalam upaya Membangun Indonesia Digital. Menurut Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, pihaknya akan mengelola total 132 titik desa kategori 3T yang berada di tujuh provinsi dalam program USO ini.

"Semua titik tersebut berada di area yang benar-benar terpencil, bahkan hampir semuanya berada di perbatasan wilayah NKRI dengan wilayah negara tetangga atau perairan internasional," tuturnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (6/10/2021).

Lebih lanjut Gede menuturkan, dalam program ini, XL Axiata bertugas mengintegrasikan infrastruktur jaringan BTS USO yang disediakan BAKTI dengan jaringan core dan billing milik perusahaan. XL Axiata juga akan memberikan layanan pada pelanggan secara end-to-end.

Adapun penetapan setiap titik lokasi ditetapkan oleh pemerintah. BAKTI sendiri merupakan penanggung jawab penyedia infrastruktur radio dan backhaul sampai ke titik point of integration dengan operator seluler.

"Karena itu kami merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari pemerintah mengelola jaringan dan layanan 4G di titik-titik terpencil tersebut. Sebab, ini tidak hanya bicara tentang bisnis, tetapi juga menyangkut bagaimana kami terpanggil turut memperkuat kedaulatan wilayah Republik Indonesia," tutur Gede melanjutkan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Daerah yang Masuk

BTS 4G LTE milik XL Axiata di Kota Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Dari daftar titik lokasi jaringan 4G USO yang dikelola XL Axiata tersebut, beberapa di antaranya berada di Samudera Hindia, seperti Mentawai (Sumatera Barat), Nias (Sumatera Utara), serta Pulau Banyak dan Pulau Aceh (Aceh).

Lalu ada juga Natuna dan Anambas (Kepulauan Riau) yang jauh di Laut Cina Selatan. Selain itu, di perairan Selat Malaka ada Pulau Jemur, Rupat Utama, dan Kepulauan Meranti yang masuk Provinsi Riau.

Titik lainnya berada di desa terpencil yang tersebar di Pelalawan (Riau), Singkil (Aceh), Bintan (Kepulauan Riau), Seluma (Bengkulu), dan Pesisir Barat (Lampung).

"Semua jaringan yang dibangun dalam program ini merupakan jaringan 4G dan akan menggunakan koneksi vsat dan terestrial," ujar Gede menjelaskan.

Menurutnya, dari informasi yang diterima, pembangunan di sejumlah titik lokasi sudah dilaksanakan sebelum akhir tahun, dan selebihnya tahun depan.


XL Axiata Bangun Jaringan 4G di 3T Pakai Solusi Broadband Huawei

XL Axiata terus membangun jaringan 4G dan menyediakan layanan internet cepat hingga area terpencil di berbagai provinsi Indonesia.

Perusahaan pun menguji cobakan sejumlah teknologi jaringan, salah satunya bekerja sama dengan Huawei Indonesia. Kedua perusahaan ini menguji coba solusi broadband nirkabel bernama Huawei RuralStar Pro. Solusi ini memiliki fitur bernama LTE for backhaul.

Uji coba dilakukan di Kalimantan dan diklaim terbukti memperluas koneksi jaringan 4G ke daerah-daerah terpencil yang selama ini terkendala akses backhaul yang terbatas.

Upaya penyediaan layanan internet di area-area terpencil alias 3T di seluruh Indonesia ini adalah komitmen XL Axiata 'Membangun Indonesia Digital' seiring usianya yang ke-25 tahun.

Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan, solusi Huawei RuralStar Pro sukses diujicobakan di salah satu area terpencil di Kalimantan.

"Teknologi ini akan menjadi alternatif solusi bagi kami untuk memperluas jaringan 4G ke daerah-daerah terpencil, yang sulit dijangkau karena akses backhaul yang terbatas. Pada akhirnya hal ini menjadi salah satu faktor penghambat perluasan jaringan di daerah-daerah terpencil," kata Gede, dalam keterangan XL Axiata.

Gede menambahkan, setelah proses instalasi RuralStar Pro selesai dilakukan, backhaul LTE dapat terhubung secara otomatis ke situs host.

Selama uji coba, jarak antara stasiun relay dengan lokasi host sekitar 31 kilometer. Bandwidth transmisi downlink mendukung hingga 106 Mbit/detik, yang memenuhi persyaratan bandwidth L900.

Gede menjelaskan, Huawei RuralStar Pro menghadirkan terobosan pada desain radio base station dengan kemampuan mengintegrasikan baseband, perangkat pemancar radio, dan sekaligus LTE for backhaul nirkabel, pada satu modul.

(Dam/Tin)


Infografis: Subsidi Kuota Internet untuk Peserta Didik

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya