Pengeroyokan di Eks Lokalisasi Km 17 Balikpapan Diduga karena Cemburu

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan pelaku, korban dan saksi-saksi, rupanya kasus pengeroyokan yang terjadi di eks lokalisasi Km 17 Balikpapan Utara bermotif cemburu.

oleh Abelda RN diperbarui 06 Okt 2021, 23:00 WIB
Penganiayaan di lokalisasi prostitusi Balikpapan,

Liputan6.com, Balikpapan - Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan pelaku, korban dan saksi-saksi, rupanya kasus pengeroyokan yang terjadi di eks lokalisasi Km 17 Balikpapan Utara bermotif cemburu.

Di mana kasus tersebut bermula saat tersangka bersama bosnya sedang pesta minuman keras (miras) di salah satu blok di eks lokalisasi Km 17 Balikpapan Utara, tepatnya Wisma D5 ditemani seorang wanita. Saat sedang menegak miras bersama terjadi cekcok antara tersangka ZA alias Bela dan SH alias Zahar dengan korban bernama Ashar.

Korban diduga cemburu dengan tersangka karena wanita yang menemani tersangka adalah kenalan korban. Hingga akhirnya terjadi pengeroyokan menggunakan botol miras.

Dalam keterangan resminya, Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Danang Aris Susanto mengatakan akibat pemukulan menggunakan botol miras tersebut, korban mengalami luka robek di bagian pelipis kiri dan harus mendapat 9 jahitan.

"Motifnya cemburu, meskipun pelaku dan korban belum saling kenal," terang Kompol Danang.


Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Pelaku Kabur ke Sulawesi Selatan

Barang bukti penganiayaan di lokalisasi Balikpapan.

Usai melakukan pengeroyokan, lanjut Danang, kedua tersangka melarikan diri ke Sulawesi. "Kemudian tim Batman Polsek Balikpapan Utara melakukan penyelidikan dan mengetahui kedua pelaku naik kapal KM Madani. Kemudian kita berkoordinasi dengan KP3 Pare-Pare dan tiga anggota berangkat ke sana untuk melakukan penangkapan di Pare-Pare dan tersangka kita bawa ke Balikpapan," bebernya.

Kepada awak media tersangka ZA alias Bela mengaku saat kejadian dalam kondisi mabuk. "Mabuk, baru minum bir 5 botol," aku Bela.

Dia mengatakan bahwa korban cemburu dengannya. "Dia (korban) cemburu sama saya, karena perempuannya itu panggil saya joget terus tapi aku gak mau, makanya ditarik itu perempuan dia pukul di luar,” katanya.

Kejadian itu semakin memanas saat Bela keluar wisma untuk buang air kecil. Dia melihat wanita tersebut sedang dipukuli oleh korban.

"Saya liat dia pukul itu perempuan, saya datangi, saya tanya kenapa perempuan itu dipukul, saya malah ditonjok muka saya, pas saya kembali masuk di tempat saya sama bos saya datang dia dilempar saya gelas. Kemudian saya berdiri dia mau pukul saya pakai gelas lagi, saya tangkis baru saya balik arah saya ambil botol saya hantam mukanya, kemudian datang teman saya pukul satu kali kepalanya," beber tersangka.


Alasan Kabur

Jumpa press pengungkapan kasus di Polsek Balikpapan Barat.

Dia mengakui bahwa hendak melarikan diri ke kampung asalnya lantaran takut dikeroyok oleh keluarga korban.

"Saya kabur karena banyak keluarganya, saya tidak kenal, kata orang di sana banyak keluarganya," ucapnya.

Dari keterangan Bela, dia baru dua kali ke eks lokalisasi Km 17 Balikpapan Utara tersebut untuk pesta miras. "Baru 4 bulan saya di sini, ke sana (eks lokalisasi Km 17) baru dua kali," sebutnya.

Akibat perbuatannya kedua tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 ke 2e KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya