Liputan6.com, Jakarta - Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengizinkan mahasiswanya menggunakan fasilitas kampus sebagai sarana perkuliahan secara daring atau online.
"IPB akan menyediakan ruangan-ruangan bagi mahasiswa agar nyaman mengikuti kuliah daring di dalam kampus," ujar Wakil Rektor IPB University Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Drajat Martianto, Selasa (5/10/2021).
Advertisement
Tak hanya itu, laboratorium juga akan dibuka kembali agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik dan tidak memperpanjang masa studi mahasiswa.
Namun bagi mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan perkuliahan secara luring atau offline wajib memenuhi syarat yang ditetapkan pihak kampus.
Adapun syarat tersebut antara lain mendapat izin dari orang tua, telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, menjalankan isolasi mandiri selama tujuh hari bagi mahasiswa yang baru tiba di Bogor dan dinyatakan negatif Covid-19 melalui pemeriksaan di Klinik IPB University.
Kemudian, bersedia mematuhi ketentuan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat selama berada di dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus IPB University. Selanjutnya memiliki aplikasi PeduliLindungi untuk menjadi syarat memasuki kampus.
Gelar Kuliah Tatap Muka Terbatas
Drajat mengumumkan, IPB juga akan melaksanakan kuliah tatap muka terbatas secara bertahap. Hal ini merujuk Surat Rektor IPB University No. 18617/IT3/TU/P/T/2021 tentang Pertemuan Tatap Muka (PTM) Secara Bertahap.
Kuliah tatap muka di kampus rencananya akan digelar setelah ujian tengah semester (UTS), yang diselenggarakan pada 18 Oktober sampai 6 Desember 2021.
"Kuliah tatap muka terbatas akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang Sarjana dan Vokasi yang sudah masuk semester lima," ujarnya.
Pada periode setelahnya atau usai libur tahun baru, akan dilaksanakan pelatihan tematik atau praktikum terpadu hingga semester genap dimulai. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatan skill (ketrampilan) mahasiswa dan untuk menggantikan kesempatan praktikum yang hilang.
"Kegiatan-kegiatan KTM dan pelatihan tersebut jadwalnya akan diatur oleh masing-masing program studi. Jadi dilaksanakan secara khusus sesuai keputusan program studi," pungkas Drajat.
Advertisement