Liputan6.com, Jakarta Acara pernikahan tentu menjadi impian banyak pasangan. Tak heran jika beberapa pasangan ingin acara istimewa itu bsia berjalan lancar dan penuh kebahagiaan.
Selain acara berjalan lancar, tentu momen-momen menyenangkan di acara tersebut ingin diabadikann. Maka dari itu kehadiran fotografer tak kalah penting di setiap acara pernikahan.
Baca Juga
Advertisement
Namun rupanya menjadi seorang fotografer di acara pernikahan tak selalu ikut merasakan suasana bahagia. Seperti yang dirasakan oleh salah satu fotografer berikut ini.
Seorang pria ini mendadak jadi perbincangan usai curhat di media sosial. Ia menceritakan dapat perlakuan tak menyenangkan dari pengantin karena dilarang beristirahat seperti makan dan minum selama acara berjalan. Kesal, ia pun menghapus semua foto-foto pernikahan tersebut.
Budget Minim
Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Rabu (6/10/2021) seorang pria curhat soal pengalaman tak menyenangkannya saat diminta bantuan oleh seorang pengantin. Ia diminta untuk menjadi fotografer selama acara pernikahannya.
Menurut tulisannya di situs Reddit, pengantin itu adalah temannya. Ia diminta membantu karena budget pernikahannya minim, meski ia bukan seorang fotografer andal.
“Seorang teman menikah beberapa hari yang lalu, karena ingin menghemat uang, ia bertanya apakah saya akan memotretnya untuk mereka,” jelasnya.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa itu bukan keahlian saya, tetapi dia meyakinkan saya dengan mengatakan dia tidak peduli apakah hasil fotonya akan sempurna. Mereka memiliki anggaran yang sedikit dan saya setuju untuk memotret mereka dengan harga 250 dolar (Rp 3,6 juta) yang tidak berarti apa-apa untuk acara 10 jam" pungkasnya lagi.
Advertisement
Tak Diperbolehkan Istirahat
Si pria yang tak menyebutkan namanya itu mulai bekerja pukul 11 siang. Ia mengikuti pengantin wanita dan mengabadikan banyak momen di acara perniakahn tersebut.
“Saya mulai sekitar jam 11 siang dan akan selesai sekitar jam 19:30. Sekitar jam 5 sore, makanan disajikan dan saya diberitahu bahwa saya tidak bisa berhenti untuk makan karena saya perlu menjadi seorang fotografer; pada kenyataannya, mereka tidak memberi saya tempat di meja mana pun," katanya.
“Saya mulai lelah dan pada titik ini saya menyesal melakukan ini. Tempat itu juga luar biasa panas: tempatnya berada di hall veteran tua dan suhu 43 derajat sangat panas serta tidak ada AC.” lanjutnya lagi.
Hapus Semua Hasil Jepretannya
Ia bahkan tak diizinkan istirahat saat meminta izin 20 menit untuk minum. Pria ini juga menceritakan bahwa ia tak bisa mendapatkan air minum. Ia merasa seperti seorang fotografer tanpa bayaran.
“Suasana panas, lapar, merasakan kesal dengan keadaan, saya bertanya apakah dia yakin, dan dia menjawab ya. Jadi saya menghapus semua foto yang saya ambil di depannya dan pergi dengan mengatakan bahwa saya bukan fotografernya lagi. .” ungkapnya.
Saat itu juga ia merasa seperti membeli air minum dingin dan tempat duduk selama 5 menit dengan harga Rp 3,5 juta.
Advertisement