IHSG Menghijau, Investor Asing Buru Saham BBCA hingga BMRI

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada Rabu, 6 Oktober 2021 ikuti bursa saham global yang positif.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2021, 09:37 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan Rabu (6/10/2021). IHSG menguat ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang positif. Investor asing juga beli saham pada awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan naik 0,41 persen ke posisi 6.313. Pukul 09.00 WIB, IHSG melambung 0,59 persen ke posisi 6.322. Indeks LQ45 menguat 0,97 persen ke posisi 911. Sebagian besar indeks acuan kompak menguat.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.341,35 dan terendah 6.307,10. Sebanyak 246 saham menguat sehingga angkat IHSG. 143 saham melemah dan 170 diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 187.209.

Total volume perdagangan 4,3 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 806,6 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.220.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,41 persen dan IDXtransportasi melemah 0,42 persen.

Sementara itu, indeks sektoral IDXenergy menguat 2,18 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor IDXindustry menanjak 1,84 persen dan IDXfinance menguat 1,12 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers:

-Saham PNSE naik 25 persen

-Saham BUMI naik 8,79 persen

-Saham PSAB naik 8,39 persen

-Saham PTSP naik 7,69 persen

-Saham TAPG naik 7,01 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham RUNS turun 9,7 persen

-Saham UVCR turun 7,14 persen

-Saham KIOS turun 6,84 persen

-Saham MLPL turun 6,80 persen

-Saham CANI turun 6,94 persen


Aksi Investor Asing

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 83,1 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 45,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 34,2 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 11 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 8,8 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham UNVR senilai Rp 19,2 miliar

-Saham ABMM senilai Rp 8,6 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 5 miliar

-Saham INKP senilai Rp 3,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 3,2 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 1,06 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,96 persen dan indeks Taiwan melemah 0,35 persen. Sementara itu, indeks Singapura menguat 0,18 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,9 persen ke posisi 6.288. Selain itu, Grab telah meningkatkan kepemilikan saham di OVO menjadi 90 persen. Sementara itu, Direktur Eksekutif Bank Indonesia untuk pengelolaan moneter mengatakan, BI melihat arus keluar dari obligasi sementara dan mulai mereda dalam beberapa hari terakhir.

Ia berharap investor global untuk kembali masuk ke obligasi Indonesia karena imbasl hasil tetap menarik. Sementara itu, ekonom Maybank Kim Eng Research memperkirakan perbaikan pajak akan hasilkan pendapatan tambahan Rp 120-Rp 250 triliun. Ini akan membawa pemerintah kembali ke jalurnya ke batas defisit fiskal 3 persen pada 2023.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya