Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu perkasa jelang penutupan sesi pertama perdagangan Rabu (6/10/2021). Investor asing membeli saham mencapai Rp 1,8 triliun pada sesi pertama.
Pada perdagangan Rabu siang pukul 10.41 WIB, IHSG melonjak 1,69 persen ke posisi 6.394. Indeks LQ45 menguat 2,53 persen ke posisi 924. Seluruh indeks acuan kompak melonjak. Pada perdagangan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.313 dan terendah 6.307.Pada pukul 10.59 WIB, IHSG melambung 1,9 persen ke posisi 6.407
Sebanyak 303 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 191 saham melemah dan 149 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 832.563 kali. Total volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,8 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.203.
Baca Juga
Advertisement
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXsiklikal sempat turun 0,02 persen dan indeks sektor IDXtransportasi tergelincir 0,67 persen.
Sementara itu, indeks sektoral IDXindustry melonjak 3,21 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti IDXfinance melonjak 2,53 persen dan IDXenergy menguat 1,49 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat dipengaruhi penguatan yang terjadi di bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang didorong sektor teknologi, energi dan perbankan meski rilis data neraca perdagangan defisit.
“Dari sisi teknikal, nampaknya IHSG saat ini sedang berada pada skenario alternatif kami. Di mana IHSG saat ini sedang extend fase penguatannya dengan target paling tidak di 6400 terlebih dahulu,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sedangkan dari sentimen dalam negeri, ia menyebutkan minim katalis. “Paling tidak kasus Covid-19 yang sudah mulai melandai,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham ESTA naik 33,93 persen
-Saham PNSE naik 25 persen
-Saham MBBS naik 22,22 persen
-Saham ABMM naik 17,52 persen
-Saham DEFI naik 16,67 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham RUNS turun 8,91 persen
-Saham YULE turun 6,99 persen
-Saham MBAP turun 6,92 persen
-Saham MASA turun 6,86 persen
-Saham KIOS turun 6,84 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 392,9 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 266,2 miliar
-Saham ASII senilai Rp 203,2 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 104,1 miliar
-Saham PGAS senilai Rp 70,5 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham UNVR senilai Rp 33,5 miliar
-Saham SMGR senilai Rp 19,3 miliar
-Saham INKP senilai Rp 8,9 miliar
-Saham TOWR senilai Rp 5,3 miliar
-Saham TKIM senilai Rp 4,9 miliar
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,53 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,90 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 1,09 persen, indeks Thailand susut 0,15 persen dan indeks Taiwan melemah 0,59 persen. Sementara itu, indeks Singapura menguat 0,22 persen.
Advertisement