Kemenhub: Transportasi Udara Sumbang 2 Persen Emisi Gas Rumah Kaca

Sektor transportasi udara berkontribusi menyumpang emisi gas rumah kaca hingga 2 persen. Bahkan di masa depan kontribusinya terus meningkat signifikan pada pemanasan global.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2021, 12:30 WIB
Pesawat CN 235-220 Flying Test Bed (FTB) buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melakukan uji terbang perdana memakai bahan bakar Bioavtur J2.4 atau avtur sawit.

Liputan6.com, Jakarta Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan sektor transportasi udara berkontribusi menyumpang emisi gas rumah kaca hingga 2 persen. Bahkan di masa depan kontribusinya terus meningkat signifikan pada pemanasan global.

"Sektor transportasi udara turut menyumbang 2 persen emisi gas rumah kaca global dan meningkat di masa depan,"kata Novie dalam sambutannya di Seremoni Keberhasilan Uji Terbang CN 235 dengan Bioavtur, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Untuk itu, Kementerian Perhubungan akan ikut serta dalam berbagai upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, baik dalam program tingkat nasional hingga internasional dengan mengeluarkan regulasi. Tak hanya itu, pihaknya akan berusaha menurunkan kontribusi emisi dalam aktivitas penerbangan.

"Saat ini kita berperan aktif dalam mengimplementasikan penurunan emisi karbon dari aktivitas penerbangan," kata dia.

Saat ini Kementerian Perhubungan tengah mengembangkan aksi mitigasi emisi karbon untuk industri penerbangan global. Ditargetkan industri ini setiap tahunnya menurunkan kontribusi emisi karbon hingga 2 persen. Sehingga di tahun 2050 akan tercapai carbon natural growth.

"Untuk industri penerbangan global targetnya penurunan emisi karbon 2 persen per tahun sampai tahun 2050," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Inovasi Teknologi

CN 235 (Wikipedia)

Adapun langkah yang ditempuh antara lain dengan meningkatkan inovasi teknologi, efisiensi operasional dan penggunaan bahan bakar berkelanjutan. Novie menambahkan dalam hal ini pemerintah terus berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mewujudkan penurunan emisi karbon.

"Kementerian Perhubungan berperan aktif menginventarisir dan mitigasi dengan kolaborasi regulator dan stake holder untuk penurunan gas karbon di industri penerbangan," kata Novie mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya