Upaya BSSN Jaga Keamanan Siber Saat PON XX Papua 2021

BSSN mengatakan bahwa secara umum, kondisi Papua aman untuk penyelenggaraan PON XX.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Okt 2021, 17:43 WIB
Suasana pertunjukan kembang api saat pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Papua, Sabtu (2/10/2021). Perhelatan olahraga empat tahunan tersebut mengangkat tema 'Torang Bisa'. (ANTARA FOTO via InfoPublik/Zabur Karuru)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan bahwa secara umum, kondisi Papua aman untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan Kepala BSSN Hinsa Siburian yang hadir di Papua pada pembukaan PON XX secara langsung, sekaligus meninjau kesiapan pengamanan siber dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Dalam siaran pers di laman resminya, ditulis Rabu (6/10/2021), BSSN mengatakan bahwa mereka mendukung pelaksanaan PON XX Papua 2021 melalui pengamanan teknologi informasi dan komunikasi pendukung.

Hinsa juga mengatakan bahwa mereka sudah melakukan kolaborasi dengan pihak terkait di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Polri, TNI, BIN, dan Telkom Indonesia.

"Faktor jaringan internet dan keamanan siber sangat diperlukan. Secara umum, kondisi Papua aman untuk penyelenggaraan PON XX," kata Hinsa.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bentuk Satuan Tugas Tanggap Insiden

Maksimalkan CSIRT, BSSN Kolaborasi Sukseskan PON XX Papua (Foto:Dok.BSSN)

BSSN mengatakan telah membentuk satuan tugas tanggap insiden keamanan siber pada pelaksanaan PON XX, untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan kerentanan sistem.

Hal tersebut juga dilakukan sebagai upaya security continous monitoring terhadap sistem teknologi informasi (TI) tersebut.

BSSN juga mengungkapkan beberapa tugas yang mereka emban. Pertama adalah melakukan IT Security Assesment (penilaian kerentanan) terhadap sistem IT yang digunakan.


Maksimalkan CSIRT

Ilustrasi keamanan siber. (Foto: Unsplash.com/Fly).

Tugas lainnya adalah melakukan monitoring anomali trafik internet dan menyelenggarakan cyber threat intelligence dan forensik digital.

Lebih lanjut, mereka juga memaksimalkan koordinasi dengan Computer Security Incident Response Team (CSIRT), yang telah dibentuk di beberapa kementerian dan pemerintah daerah.

"CSIRT berfungsi untuk membangun dan mengkonsolidasikan sistem proteksi pada seluruh infrastruktur informasi vital dengan tujuan melindungi sistem pemerintahan berbasis elektronik," kata mereka.


Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021

Infografis Yuk Kenali 2 Maskot dan Slogan PON XX Papua 2021. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya