Inisiatif Indonesia, Konferensi Bantuan Kemanusiaan Harap Kerja Sama Erat di Kawasan Asia Pasifik

Konferensi Bantuan Kemanusiaan (RHCA) yang merupakan inisiatif Indonesia akan menyorot isu sosial dan kemanusiaan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Okt 2021, 17:01 WIB
Febrian Alphyanto Ruddyard, Dirjen Kerja Sama Multilateral. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Konferensi bantuan Kemanusiaan atau Regional Conference on Humanitarian Assistance (RCHA) merupakan forum di Asia Pasifik dan kawasan yang secara spesifik membahas soal isu kemanusiaan. 

"Ini suatu forum unik dan purely inisiatif Indonesia karena melihat kekosongan, tidak adanya suatu forum di mana semua negara di Asia Pasifik di kawasan ini bisa bekerjasama di bidang humanitarian assistance," ujar Febrian Alphyanto Ruddyard, Dirjen Kerja Sama Multilateral pada press briefing yang diikuti Liputan6.com, Rabu (6/10/2021).

Kerja sama yang terjadi tidak hanya antar pemerintah namun juga melibatkan multi-stakeholder..

Sejak diselenggarakan pada tahun 2019 yang lalu, RCHA ditujukan untuk mendorong aktivitas atau kemanusiaan kawasan dan kemudian juga mendorong pembentukan suatu jejaring aktor kemanusiaan di Asia Pasifik. 

"Pada tahun ini dapat kita sampaikan, ya dibanding tahun 2019 yang lalu ada beberapa cakupan negara yang terlibat terutama negara-negara di kawasan Pasifik termasuk Fiji, Papua Nugini, Solomon Island dan Timor Leste yang saat ini ikut berpartisipasi," tambah Dirjen Febrian. 

Saat ini, sudah ada lebih dari 100 partisipan yang terlibat. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hasil Konferensi

Menlu Retno Marsudi memimpin pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group (EG) Meeting ke-4 pada Senin (17/5). (Dok: Kemlu RI)

Dari konferensi tersebut, diharapkan terdapat dua produk yang dihasilkan yakni database dan contact point serta database expertise dari aktor kemanusiaan. 

"Hal tersebut agar kita bisa saling mengisi dan kerja sama membantu di wilayah dan region kita, sehingga network-nya dapat dijaga, berkembang dan sustainable," tambah Dirjen Febri.

Konferensi tersebut juga mengharapkan adanya penguatan kepemimpinan aktor kemanusiaan nasional dan lokal. 

"Tentunya kemampuan ini akan bisa mempengaruhi bagaimana suatu bencana dapat ditangani dengan cepat dan efektif ini perlu kita tingkatkan dan tentunya ini bisa menjadi ajang kerjasama untuk meningkatkan kapasitas para pelaku di tingkat nasional dan lokal," jelas Dirjen Febri lagi. 

Selanjutnya, diharapkan ada transisi yang lancar dari fase darurat ke pembangunan kembali di tingkat nasional dan lokal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya