Liputan6.com, Manila - Putra mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos, telah mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan yang akan diadakan tahun depan.
Ferdinand Marcos Jr, yang dikenal sebagai Bongbong mengumumkan keikutsertaannya melalui sebuah unggahan video di Facebook.
Dilansir dari BBC, Rabu (6/10/2021), pria 64 tahun itu merupakan sekutu Presiden Rodrigo Duterte saat ini, ia berjanji untuk membawa kepemimpinan pemersatu ke Filipina.
Baca Juga
Advertisement
Ayahnya memerintah Filipina selama 20 tahun sampai akhirnya digulingkan pada 1986.
Ayah Marcos Jr merebut kekuasaan diktator pada tahun 1972, setahun sebelum masa jabatan keduanya berakhir, dengan menempatkan Filipina di bawah darurat militer. Ia mengunci kongres, memerintahkan penangkapan saingan politik dan memerintah dengan dekrit.
Pemerintahan ayah Marcos Jr ditandai dengan pembunuhan di luar hukum yuang meluas dan penyiksaaan terhadap lawan. Ia akhirnya digulingkan oleh pemberontoh “kekuatan rakyat” yang didukung tentara. Ia lalu meninggal di pengasingannya di Hawaii pada tahun 1989.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Duterte dan Marcos
Marcos Jr adalah anak tunggal. Sebagai seorang politikus lama, Marcos Jr pernah menjabat sebagai senator dari tahun 2010 hingga 2016, sebelum kalah tipis dalam pencalonan wakil presiden pada tahun 2016.
Ia merupakan politikus terbaru yang mengumkan niat untuk mencalonkan diri menggantikan Presiden Duterte, yang dilarang secara konstitusi untuk mencalonkan diri kembali.
Mantan juara dunia tinju, Manny Pacquiao, dan walikota Manila, Francisco Dosmagoso, juga telah mengumumkan pencalonan mereka.
Marcos Jr secara luas populer di kalangan anak muda dan keluarganya mempertahankan dukungan di benoteng tradisional Ilocos Norte.
Namun, ia Marcos Jr menghadapi tuduhan mencoba untuk menutupi rezim ayahnya dengan mengutip pertumbuhan ekonomi, dan meminimalkan pelanggaran hak asasi manusia saat itu.
Ia juga diklaim terlalu muda untuk bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan di bawah rezim ayahnya, meski memegang jabatan sebagai gubernur provinsi asal keluarga dari tahun 1983 hingga 1986 saat menginjak usia 20.
Beberapa analis memperkirakan kemungkinan aliansi antara Marcos dan Sara Durtete, putri preden dan walikota Davao City saat ini.
Duterte telah lama bersekutu dengan keluarga Marcos. Ia memberikan pemakanan mantan diktator sebagai pahlawan pada tahun 2016 dan secara terbuka melontarkan gagasan untuk menghentikan keyakaannya yang tersembunyi.
Jika Marcos Jr terpilih, itu akan menjadi kebangkitan politik yang luar biasa bagi keluarganya. Sejak mereka kembali dari pengasingan, anggota keluarganya telah memegang sejumlah jabatan politik. Ibunya adalah seorang anggota kongres empat periode dan saudara perempuannya adalah seorang senator dan mantan gubernur.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement