Liputan6.com, Jakarta Belakangan, Menteri BUMN Erick Thohir tengah gencar melakukan bersih-bersih BUMN, terakhir di Krakatau Steel. Tak berhenti di situ, dirinya pun memberikan isyarat bahwa aksinya akan terus berlanjut di BUMN lain. Bahkan, dirinya mengetahui sejumlah rampok BUMN yang saat ini masih ada di tubuh BUMN.
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif BUMN Institue Achmad Yunus meminta Menteri BUMN Erick Thohir dapat membuktikan pernyataan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga soal keberadaan oknum rampok di tubuh BUMN yang telah merugikan perusahaan negara.
Advertisement
Yunus bilang, pernyataan tersebut perlu dibuktikan secara serius oleh Menteri Erick jika tidak ingin disebut pencitraan semata untuk mencari panggung Pilpres 2024 mendatang.
"Bersih-bersih BUMN itu harus dibuktikan, tidak untuk dipublish di media kecuali mau dipakai jadi panggung beliau untuk kepentingan 2024," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (6/10/2021).
Yunus menerangkan, sejak awal dilantik pada 2019 lalu, semangat Menteri Erick ialah melakukan pembersihan di Kementerian BUMN agar kembali mencatatkan tren positif. Sehingga, perkara adanya oknum nakal di tubuh BUMN dinilai bukan persoalan sulit bagi Menteri Erick untuk mengatasinya.
"Karena ini sudah tahun ketiga beliau menjabat menteri. Sudah cukup waktu dan memiliki otoritas untuk bersih-bersih semua (perusahaan) BUMN. Mudahlah untuk pak Erick Thohir, karena kewenangan memang di beliau," terangnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rampok BUMN
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, saat ini proses ‘bersih-bersih’ di tubuh Krakatau Steel masih terus berjalan. Saat ini, proses tersebut sedang dijalankan jajaran direksi baru dari perusahaan.
"Masih progres lah, yang pasti kita lihat teman-teman dari Krakatau Steel juga sedang lakukan pembersihan juga, makanya kemarin sudah (mencatatkan) untung," katanya saat berbincang dengan wartawan, Selasa (5/10).
Lebih lanjut, dia mengakui adanya oknum yang masih berkeliaran di tubuh BUMN. Kendati begitu, Arya belum memberikan informasi perusahaan pelat merah mana saja yang selanjutnya menjadi target bersih-bersih tersebut.
"Cukup besar (merugikan), memang kita marah juga itu, nanti lah disampaikan, ada itu rampok itu," katanya saat berbincang dengan wartawan, Selasa (5/10/2021).
"Ada beberapa yang memang kacau (kondisi perusahaannya)," kata Arya.
Advertisement