Anies: Pejabat Tak Mau Terima Kritik dan Keluhan, di Rumah Saja Urus Burung

Anies Baswedan menyatakan bahwa pejabat publik harus siap menerima kritik semua urusan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2021, 23:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa pejabat publik harus siap menerima kritikan. Menurutnya, pejabat publik harus bisa menjadi kotak pos kritik semua urusan.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Workshop yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN). Saat itu, Anies Baswedan ditanya bagaimana menanggapi banyak pihak yang mengkritiknya.

"Menurut saya juga ini paket kalau menjadi berada di wilayah publik harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan," ujar Anies dikutip dari kanal YouTube PAN TV, Rabu (6/10/2021).

Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa gubernur harus bisa mendengarkan keluhan di mana pun. Bahkan dia menyebut, pejabat publik yang tidak mau menerima keluhan dan kritikan, lebih baik di rumah saja mengurus burung.

"Datang di pertemuan apapun harus siap mendengar keluhan, karena ya inilah paketnya berada di wilayah publik. Kalau tidak mau menerima keluhan, tidak mau terima kritik, di rumah saja urus burung dan rumah tangga, kan saya melihara burung, gitu," ujarnya.


Beda Pendapat Bukan Musuh

Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo ngopi bersama di kafe di samping Balaikota (Dok. Instagram/@aniesbaswedan/https://www.instagram.com/p/Bpy4GGrnZ9I/Komarudin)

Anies melihat PAN memiliki sebuah kematangan. Bagaimana sebuah perbedaan dikelola, dan dialog dikelola. Kata dia, jangan pernah menganggap pihak yang berbeda pendapat sebagai musuh.

"Semuanya kalaupun itu ada perbedaan, itu lawan. Saya sering sampaikan lawan badminton itu teman olahraga, lawan debat itu teman berpikir, lawan dalam pilkada itu teman dalam demokrasi," ujarnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya