Liputan6.com, Jenewa - World Health Organization (WHO) diprediksi menang Nobel Perdamaian 2021. Salah satu program WHO yang disorot adalah COVAX.
Nama WHO muncul pertama dalam prediksi Time, kemudian diikuti aktivis Rusia Alexei Navalny, Greta Thunberg, dan Presiden Joe Biden.
Advertisement
Time turut menyorot program COVAX yang telah menyalurkan 311 juta vaksin COVID-19 ke seluruh dunia, meski awalnya program ini gagal meraih target awal yakni 100 juta dosis di Maret 2021.
Selain itu, Time membahas kontroversi yang menyerang WHO, mulai dari cekcok dengan Presiden Donald Trump, hingga investigasi WHO di Wuhan yang memicu polemik.
CNN juga menilai WHO berpotensi menang tahun ini karena program COVAX. Nama lain yang dijagokan Time adalah Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan aktivis Greta Thunberg.
Tahun lalu, Nobel diraih oleh World Food Programme (WFP).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Program COVAX
COVAX adalah program berbagi vaksin yang menjadi andalan dari WHO. Program ini memastikan agar semua negara mendapatkan akses vaksin yang adil.
Vaksin yang disalurkan COVAX harus sudah lolos uji WHO. Indonesia pun mendapatkan vaksin lewat program ini.
Vaksin dari COVAX yang Indonesia dapatkan pertama kali adalah AstraZeneca, kemudian kini Pfizer.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga merupakan tokoh petinggi di COVAX, yakni sebagai co-chair.
Advertisement