Moskow dan Teheran Sepakat Lanjut Negosiasi Kesepakatan Nuklir Iran di Austria

Rusia menentang upaya beberapa negara untuk menghubungkan pelestarian kesepakatan nuklir Iran dengan konsesi Teheran pada masalah lain.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Okt 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi nuklir Iran (AFP)

Liputan6.com, Moskow - Moskow dan Teheran telah sepakat bahwa negosiasi mengenai kesepakatan nuklir Iran dalam format Wina harus dilanjutkan sesegera mungkin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Rabu (6/10/2021).

Rusia menentang upaya beberapa negara untuk menghubungkan pelestarian kesepakatan nuklir Iran dengan konsesi Teheran pada masalah lain, kata Lavrov selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian yang berkunjung setelah pembicaraan mereka di Moskow.

Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (7/10/2021) Lavrov mengatakan bahwa masyarakat internasional masih menunggu Amerika Serikat untuk kembali ke kesepakatan nuklir.

Tak hanya itu, juga menunggu AS mencabut "pembatasan ilegal" terhadap Iran dan mitra ekonominya.

Amir Abdollahian mengatakan, dia telah menerima sinyal dari pemerintah AS bahwa Gedung Putih bermaksud untuk kembali ke kesepakatan nuklir dan mempertimbangkan hak dan kepentingan rakyat Iran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kerja Sama Vaksin COVID-19

Bendera Iran di luar gedung yang menampung reaktor fasilitas nuklir Bushehr di kota pelabuhan selatan Iran Bushehr pada tahun 2007 AFP / BEHROUZ MEHRI

Saat membahas Afghanistan, kedua pejabat tersebut meminta otoritas baru untuk memerangi terorisme dan perdagangan senjata dan narkoba ilegal sehingga negara itu tidak lagi menjadi sumber ketidakstabilan regional dan global.

Lavrov dan Amir Abdollahian sepakat untuk mengatur pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi di masa mendatang.

Mereka juga sepakat untuk meluncurkan produksi vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia di Iran sesegera mungkin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya